Minggu, 18 Januari 2015

Manajemen Risiko Lingkungan




 

Masalah Lingkungan, Risiko Lingkungan, Pendekatan TKP dan Pendekatan Sistem


Disusun Oleh :
Annisa  Puji  Rahayu (P07133213040), Atikah  Prabandini (P07133213041), Christi  Rosmaria  Pakpahan(P07133213042), Desintya  Sari  Norega (P07133213043), Desy  Vidi  K(P07133213044), Deviana  Istiqomah (P07133213045), Dinda  Rizki  Fitriani(P07133213046), Dwi  Oktofiana(P07133213047), Dwi  Rahmawati  Safitri(P07133213048), Fahreza  Yoga  Prathama(P07133213049)


Jurusan Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta
Tahun 2014



1. Debu Vulkanik

Masalah                 : Debu vulkanik

Resiko Lingkungan            :

1.    Terjangkit ISPA

2.    Gangguan fungsi paru

3.    Penyakit kardiovaskuler

4.    Kerusakan pada sistem organ lainnya

5.    Kanker paru

6.    Iritasi mata

7.    Gangguan penglihatan

8.    Gangguan pada kulit

9.    Korosi pada bangunan

Unsur-Unsur Resiko :

1.    Waktu        : Semakin sering menghirup debu vulkanik semakin besar resikonya.

2.    Eksposure             : Semakin banyak debu vulkanik yang dihirup semakin besar resiko terjangkit ISPA.

3.    Kerentanan : Orang yang berada diluar ruangan saat terjadinya hujan debu vulkanik kemungkinan terkena penyakit lebih besar.

Pendekatan TKP    :

1.    Tempat      : Di daerah yang berdekatan atau dikeliingi gunung berapi.

2.    Kejadian     : bisa untuk menyuburkan tanah, bisa juga mengkorosi bangunan, dapat mematikan ikan yang berada di luar ruangan, iritasi mata, gangguan pernapasan, gangguan pada kulit, gangguan pada paru.

3.    Penyebab :

a.    Iritasi mata, gangguan pernapasan, gangguan pada kulit, gangguan pada paru, itu terjadi karena partikel dari debu vulkanik berbentuk runcing.

b.    Bisa menyuburkan tanah karena debu vulkanik mengandung zat besi dan seng.

c.    Dapat menyebabkan korosi bangunan karena debu vulkanik mengandung asam sulfat dan asam klorida.

Pendekatan Sistem           :

1.    Input           : gunung berapi, lereng gunung, rumah penduduk.

2.    Proses       : meletusnya gunung berapi, gempa pada saat gunung berapi meletus.

3.    Output        : material-material, batu, pasir, lahar, awan panas, debu vulkanik.

4.    Lingkungan : jarak rumah penduduk dengan gunung berapi dan letak gunung berapi.



2.  Pekerja di Industri Pemotongan Kayu

Masalah                 : Pekerja di Industri Pemotongan Kayu

Resiko Lingkungan            :

1.    Terjangkit ISPA  karena seringnya terpapar serbuk kayu

2.    Kebisingan, dapat menyebabkan:

a.    Ketidaknyaman hidup (annoyance) dan agresifitas

b.    Gangguan pendengaran (tinitus) oleh suara diatas 90 db

c.    Tuli (bila sudah terpapar menahun)

d.    Gangguan tidur

e.    Kebisingan yang tinggi dapat menjadi penyebab terjadinya kelainan kardiovaskuler

f.      Kebisingan sedang dapat menimbulkan peningkatan ketegangan atau stess, vasokonstriksi yang menyebabkan hipertensi yang dikemudian hari dapat menyebabkan penyakit arteri koroner

g.    Efisiensi kerja menurun

h.    Perubahan kadar hormon

i.      Abortus

j.      Kelainan congenital bayi (ibu hamil)

k.    Bagi perkembangan anak, dapat mengakibatkan gangguan pada proses membaca dan kemampuan berbahasa anak

l.      Pada lingkungan yang bising, anak dapat mengalami peningkatan ketegangan jiwa dan tekanan darah

3.    Kelalaian dalam bekerja dapat menyebabkan luka gores dan luka potong.

Unsur-Unsur Resiko :

1.    Waktu        : Lamanya terpapar serbuk kayu dan kebisingan.

2.    Eksposure : Tinggi rendahnya frekuensi suara mesin gergaji dan banyak sedikitnya serbuk kayu yang dihirup oleh pekerja.

3.    Kerentanan : Daya tahan tubuh (daya tahan tubuh lemah, lebih cepat terkena penyakit) dan usia orang yang terpapar (makin tua usia, fungsi kerja orang makin lambat bekerja).

Pendekatan TKP    :

1.    Tempat      : Industri pemotongan kayu, pemukiman sekitar

2.    Kejadian     : Kebisingan akibat penggergajian kayu menyebabkan ketidaknyaman hidup (annoyance) dan agresifitas, hipertensi, meningkatkan stress, gangguan pendengaran (tinnitus) oleh suara diatas 90 dB, tuli (bila sudah terpapar menahun), dan gangguan tidur. Sedangkan debu yang dihasilkan dari penggergajian kayu dapat menyebabkan ISPA, serta akibat kebisingan yang tinggi dapat menjadi penyebab terjadinya kelainan kardiovaskuler. Serta luka gores atau potong.

3.    Penyebab :

a.    Suara mesin gergaji yang membuat kebisingan

b.    Serbuk kayu dari penggergajian kayu

c.    Alat pemotong kayu yang bisa membuat luka



Pendekatan Sistem           :

1.    Input           : kayu,  gergaji, pasah, pekerja pemotong kayu, tempat industry, alas pemotong kayu, alat pelindung diri

2.    Proses       : pemotongan kayu, penghalusan kayu, pembelian kayu, penyortiran kayu, pendistribusian kayu

3.    Output        : kayu hasil gergaji, serbuk kayu, kebisingan mesin

4.    Lingkungan : pemukiman sekitar industri



3.  Limbah Pabrik Alkohol Dari Tebu

Masalah                 : Limbah Pabrik Alkohol Dari Tebu

Resiko Lingkungan            :

1.    Mencemari lahan pertanian

2.    Abu tebu menurunkan tingkat kesuburan tanah

Unsur-Unsur Resiko :

1.    Waktu        : lama proses pembuangan limbah pembuatan alcohol.

2.    Eksposure : jumlah limbah yang dibuang pada saat pembuatan alcohol

3.    Kerentanan : jenis limbah

Pendekatan TKP    :

4.    Tempat      : Lahan pertanian, pabrik pengolahan, tempat pembuangan limbah

5.    Kejadian     : Kualitas tebu buruk, pekerja terluka, mencemari lingkungan

6.    Penyebab :

a.    Hama tebu

b.    Proses pengolahan

c.    Limbah alcohol





Pendekatan Sistem           :

1.    Input           : tebu, ragi, mesin pengiling, oven pembakar, tangki cooler, pemisah, incubator

2.    Proses       : pengangkutan, pengolahan tetes, sterilisasikan tetes, pengembangbiakan (pembibitan) ragi, fermentasi, distilasi

3.    Output        : limbah cair, debu, abu tebu dan blotong

4.    Lingkungan : cuaca, musim, hama

0 komentar:

Posting Komentar

berkunjung juga yuk!

LATEST POSTS