Senin, 15 Januari 2018

[Diary] Goodbye Kacang & Apin

Februari 2017, dimana saya sibuk dengan proposal skripsi dan menuju sidang. Saya merasa stress saat itu hingga hampir frustasi. Pada bulan akhir bulan itu ibu saya membawa seekor kucing dengan warna belang hitam abu-abu dengan kaki seperti kaos kaki warna putih. Saya sangat suka kucing walaupun itu kucing kampung yang notaben nya kucing jalanan. Kucing itu masih sangat kecil tapi sangat lincah.
Ibu dan saya sama-sama suka dengan kucing, bahkan disela sibuk saya mau saja mengurusin seekor kucing dan meninggalkan rasa frustasi saya terhadap akhir semester. 
Kucing itu diberi nama Apin, sejarahnya entah dari mana hanya saja tetangga saya anak kecil suka nonton upin ipin bilang itu 'apin'. gak jelas sih. Tapi kayaknya fakta. kucing ini ditaruh digarasi mobil gak mungkin didalam rumah, karena bapak saya gak suka kucing, bukan hanya kucing semua binatang peliharaan.
Akhirnya ia tinggal di garasi dengan kardus seadanya. Tapi bulan maret saya harus KKN dan itu membuat saya harus berpisah dengan Apin. 
Apin (fotonya hilang kena virus) adalah kucing yang sangat lincah bahkan bapak saya yang gak suka kucing suka lihat tingkahnya. Ketika diajak mainan bahkan Apin bisa berguling-guling salto dilantai dan lucunya lincahnya ini gak akan capek malahan saya yang capek. Apin itu anakan dari kucing tetangga yang jenisnya juga kucing kampung. Kalau gak salah sih cewek si Apin.
Apin akhirnya punya teman bulan april 2017. Entah darimana asalnya kucing itu mengikuti Apin bahkan tidur sama Apin di garasi. Sebelumnya ibu saya niat buat ngasihin kucing itu ke orang lain tapi saya larang karena sepertinya kucing yang lebih besar sedikit dari apin itu sakit, dan setiap diberi makan, makannya lebih lahap dari Apin.
Akhirnya dipelihara lah 2 kucing itu. Dan saya beri nama kacang, karena awalnya saya panggil kucing tapi kepleset terus jadi 'cang' hehe. Kacang ini sepertinya beberapa bulan lebih tua dari Apin. saya suka semuanya dari main berebutan berdua sampai saya suka elusan mereka dikaki bahkan suara mereka kalau minta makan.
Tapi setelah itu hal yang gak diinginkan terjadi.......
Apin meninggal akhir bulan april itu, entah kenapa? dia gak mau makan secara tiba-tiba. Setau saya dia pernah mainan sapu lidi dan saat itu mulutnya kena. Walau kucing kampung saya memberi makan mereka sangat macam-macam, kadang ayam, gereh kranjang dan makanan kucing dari toko. Saya gak tau Apin itu kenapa tiba-tiba lemas, banyak tidur bahkan susah untuk dikasih makan. Kalau gak salah 3-4 harian keadaanya semakin parah dan kurus. Saya sampai browsing di internet, katanya kasih tempe, madu, telur... bahkan makanan kemasan kucing basah bahkan susu kucing. Tapi apa daya dia tidak menyentuhnya. Saya paksa ia makan sampai saya suapin terus biar dia dapat energi. Kacang masih menemani si Apin disana bahkan kadang karena saya takut Apin diganggu, karena kacang sangat jahil, kacang saya bawa tidur dikamar saya. Saya sangat telaten memberi makan Apin bahkan saya beli makanan buat Apin dan menghabiskan uang jajan saya. Saya bingung, saya setiap hari menyuapi hingga malam sebelum dia kembali ke surga, saat saya suapin dia memuntahkan kembali dan kembali tidur. Saya hanya bisa berdoa agar Apin sehat.
Keesokan harinya tubuhnya sudah mulai agak kaku, saya rasa ahhh... dia masih bernapas bahkan mengeong, saya kuliah saat itu jadi harus meninggalkan Apin dan Kacang. Saya pulang sore hari itu dan saya dikamar mainan hp, Ibu saya bilang bahwa apin sudah kaku. Dan benar firasat saya esok hari, dia telah dipanggil ke surganya. Apin dikubur ayah dan ibu saya, karena saya gak tega lihat bentuknya. saat matipun saya hanya bisa meliriknya di dalam kotak.
Tuhan sayang Apin untuk menjadi kucing surga, usaha saya hanya bertahan 3-4 hari untuk menyelamatkannya. 
Setelah itu saya rawat hanya tinggal satu, Kacang. Kacang juga super aktif, tapi kucingnya sangat pendiam jarang mengeong. Bahkan selalu saya ganggu supaya dia mengeong karena suaranya yang khas bikin saya suka. Kacang adalah kucing yang suka menempel deket tubuh karena cenderung hangat. Bahkan karena skripsi, dia selalu menemani saya lembur dikamar, entah tidur dikasur atau dimeja. Intinya dikamar saya hehe.
Kacang itu bisa tidur diatas kertas atau buku yang banyak saat saya belajar atau mengerjakan skripsi bahkan mengganggu saya saat menulis. Dia suka mainan buku yang dibolak balik atau sekedar pensil. Bahkan Kacang suka pijatin saya. Saya pernah tidur benar-benar sebelahan sama kacang, dia bahkan jadi tempat curhat sayaa... (kaya orang gila) hehe. Kacang itu makannya banyak bahkan susu kucing, makanan kaleng, makanan kering, nasi, telur, roti, mendoan semua suka.
Entah mengapa saya sayang sama kacang bahkan dia keluar rumah pun saya cari. Tapi karena didalam rumah kalau pagi suka ganggu bahkan pup di dalam rumah jadi akhirnya ditaruh di atas rumah tempat jemur baju setiap malamnya. Tapi saya menyadari ada yang aneh sama kucing itu, lama kelamaan hidungnya menghitam dan kacang timbul kerak ditelinga ujung.
Sebenarnya kacang banyak mengalami sakit, awalnya dia bernah berair matanya seperti 'belek' pada manusia. Akhirnya ditetesin deh dan sembuh, kejadian itu berlangsung 3x diwaktu yang berbeda entah kenapa Kacang yang ditemukan awal sakit, tetap sakit sakitan sampai dihidupnya. Benar saya tetes 2x sehari. Saya mandiin 2 minggu sekali karena bau aja, soalnya kucingnya juga gak bener-bener dikurung dalam rumah. Kacang juga pernah kena kutu telingga, telingganya bakal mengeluarkan cairan yang gak sedap bahkan terus menerus. dan telingganya akan mengeluarkan kotoran yang luar biasa banyaknya. Saya baca diinternet itu akan hilang jika di bersihkan rutin. Dan cara itu berhasil, akhirnya sembuh.
Sebenarnya Kacang itu pintar dia hanya akan mengeong kalau lapar dan minta keluar rumah buat pup atau kencing. Dulu sempat suka lari-lari dikebun kacang depan rumah. Ah ini juga salah satu alasan kenapa namanya kacang. Saya dulu mau cariin aja susah karena lari disawah sama teman sesama kucing, dia hanya pulang kalau lapar atau hujan.
Bulan November.......
Dan akhirnya semakin parah, kerak itu tumbuh di telinga dan hidung agak tebal dan bawah bibir dan mata semakin menghitam. Saya mandiin lebih sering 1 minggu sekali supaya kerak hilang, bahkan saya olive oil dan belereng, hilang sih.. cuman pindah kaki..
Saya pernah konsultasi dokter, shampo khusus, dan salep pernah saya kasih. Tapi ternyata tetap semakin parah, dan kalau dia gak mandi baunya minta ampun. Saya frustasi bagaimana keadaanya, awalnya masih saya perbolehkan tidur di tempat saya tapi lukanya rontok dan sejak itu saya gak pernah bawa kekasur. Tapi kacang selalu main sama saya bahkan suka mengelus kepala ke kaki saya. suka duduk dekat saya, dan bahkan pijat.
Entah kenapa bapak saya sangat gak suka, kacang sekarang emang berisik selalu mengeong dan mengaruk-garuk tubuhnya dengan luka dan bulu yang rontok. Bahkan dia akan mengeong minta makan terus, ada juga kejadian yang membuat bapak saya tidak suka karena dia pup gak dipasir lagi, karena dia tinggal di lantai 2 dekat kamar bapak saya.
Saya ingat bagaimana saya memanggil kacang dan dia akan mengeong, dia mau sama saya kalau ada maunya, lapar. kalau dimandiin pasti mengeong tapi kalau dielus kepala pasti diem. Saat aku menyiapkan makan didapur bahkan dia akan menggaruk ke lemari kayu dan mengeong, kacang sekarang sering bersuara.
Terakhir kali bulan November akhir dia benar-benar tinggal diluar rumah. Karena bapak saya semakin emosi, dengan adanya Kacang, karena dia akan mendekat sama orang yang sedang makan (mengganggu) minta makan padahal dia sudah dikasih. Tubuhnya semakin gak karuan, tapi saya masih aktif kasih makan, obat hingga mandiin. 
Ternyata setelah saya konsul dokter, kacang terkena scabies. Kutu ini hidup dibawah kulit dan hisap darah, karena dia membuat trowongan dikulit makanya banyak kulit yg mengerak. Kacang semakin mengaruk menjadi-jadi. Saya konsul katanya rekomendasikan suntik. Tapi saya saat itu baru lulus kuliah, sudah gak ada uang saku. Uang saya didapatkan dari kerja lepas, dan sudah saya belikan makanan kucing setiap minggu 11k, shampo sebazol 250k bahkan salep 25k. Bahkan katanya kutu ini anti belerang makannya. Uang saya hanya habis untuk Kacang, bahkan saya harus sembunyi-sembunyi hehe.
Bulan desember......
Hari-harinya semakin parah yang hanya ditelingga, muka, leher, kaki dan sudah menyebar ke ekor perut bahkan badan. Bulunya rontok hebat, keraknya semakin banyak bahkan jika dibersihkan sekarang 2 jam lagi ada. Tubuhnya semakin lama kurus padahal makannya banyak dan pup nya sehat.
Tapi kacang gak seaktif dulu, dia hanya mengeong minta makan, ikut sana-sini, garuk-garuk, bahkan pijat-pijat.
Dulu ibu saya pernah larang saya mandiin Kacang, karena saya ikut gatal-gatal. Bahkan kaki saya banyak luka-luka akibat saya garuk ketika gatal. Dari desember hingga januari saya tetap memandikan kacang rutin supa kerak nya hilang. Tapi bulunya semakin rontok.
Akhirnya januari 2018, keadaanya semakin parah bahkan kakinya sudah gemetar, bahkan hingga badannya. Kacang hanya minta makan, tidur dan garuk-garuk. Kenapa gak bawa dokter? karena mahal suntikannya, saya belum kerja jadi mana bisa menghidupi seekor kucing kalau gak ada sokongan, yang bisa saya lakuin hanya memberi makan, salep dan mandiin dengan shampo itu.
11 Januari 2018, Kacang sempat aku mandiin bahkan tanganku luka-luka kena cakarannya dan juga sempat digigit gara-gara aku sibuk sikat keraknya. Dalam hati gimana hilanginya, padahal udah sekian kalinya aku obatin. Kacang selalu pulang minta makan bahkan 3-5x sehari. Dan dia tertarik untuk masuk kamarku setelah itu, dia bahkan menunggu aku didepan kamar kalau aku masih tidur. Keadaanya semakin memprihatinkan, kaki kanan belakang diangkat dan tubuhnya bergetar dengan pantat yang biasanya ditunjukin ke saya sekarang terlihat bergetar, semakin hari badannya habis bahkan rabut di perut dan leher. Mukanya cepat berkerak.
14 Januari, Kacang pun pulang telat, pagi itu dia gak muncul, saya dan ibu saya kira apa udah mati tapi dimana, saya khawatir, bahkan ibu saya juga kasian sama kucing malang itu. Malam harinya saya masih sempat kasih makan bahkan ia makan dengan lahap sampai piring kosong. Tapi kenapa paginya hilang. Setelah saya ngobrol itu dan khawatir, dia pulang dengan tubuh kurusnya dan suaranya yang beda dia mengaruk kayu laci dapur seperti biasa sambil mengeong itu pukul 10 pagi. saya kasih makan gak mau, dari ayam, gereh, sarden, urang, kerupuk kesukaanya, makanan kucing, bahkan sosis. Dia menolak dan hanya ingin tidur, gejala hari-hari sebelumnya dia hanya akan tidur dengan menekuk kaki nya dan diam dimana pun intensitas garuknya juga berkurang seperti dia sudah gak tahan dengan gatalnya. Akhirnya dia lemas karena gak makan seharian, siang dia mengeong seperti minta makan, dikasih gak mau hanya minum terus. Ahhh.. kayak Apin ketika mau mati...
Dia dikasih dikotak kandangnya, tapi dia hanya tertidur saya biasanya dia akan lompat gak mau padahal, sampai dia pindah kekarpet dan juga tidur, posisi tidurnya beda seperti biasa dia seperti pasrah kepalanya langsung taruh lantai kesamping. Saya pindah dikotak juga tidur, kukasih sosis digigit tapi udah gak di makan. Sorenya dia mengeong dirumah hanya ada saya.
Saya buka pintu dan saya kasih sosis yang baunya paling menyengat dan bisa dicacah gak mau,dan akhirnya kakinya gak kuat dan jatuh tersungkur lemas. Saya menahan nangis karena dia seperti gak ada tenaga.
Akhirnya sampai malam kacang hanya tidur dikotak, sesekali saya lihat keadaanya dia mengeong saja mendongakan kepala dari kotak dan tidur lagi. Sampai malam itu hujan saya pindah kotak agak kedalam tapi saat kupindah dia gak bergerak hanya bernapas dan saya bilang "pindah yaa cang" dia mengeong pelan sambil membuka mata nya. Saat ibu saya menutup ternyata dia hanya bernapas. Sore itu badan kurusnya gak kaku tapi saya tau dia sangat lemas. Malam nya bahkan hingga pukul 2, saya sekedar liat dari jendela keadaannya. tapi dia gak bangun. Dan saya tertidur akhirnya....
15 Januari 2018, Kacang sudah tidur untuk selamanya, ternyata "meong"an terakhirnya tadi malam adalah ingatan terakhir tentang suaranya. Karena saya bangun kesiangan, bapak dan ibu saya yang mengubur, katanya badanya udah kaku. Ahh.. saya sangat sedih, bahkan kadang kalau teringat saya menangis. Kacang... taukah kamu aku sangat sedih waktu kamu mengeong saat kupindah, aku tau kacang katarak, peglihatannya mulai kurang tajam semenjak kena scabies. tapi dia menatap. pagi terakhir kamu minta makan pagi telat dan mengaruk pintu laci dapur seperti biasa tapi kamu gak mau makan. Mandiin terakhir 11 Januari dan bekas cakaranmu masih ada sampai sekarang, tapi kenapa kamu udah pergi.
Ahhh... Tuhan memang baik, dia bawa kamu kembali karena biar sehat, gak ngerasain sakit dan gatal akibat kutu. Padahal aku bermimpi kamu kembali sehat dan main sama saya. tenyata enggak. Kacang sudah di Surga. Meong an dan saat kamu jatuh lemas masih teringat sampai sekarang. Selamat tinggal Kacang terimakasih untuk bahkan kurang dari satu tahun dari aku skripsi hingga aku lulus. Ternyata kacang mau menyusul Apin temannya. 

Selamat tinggal kucing kampungku, Kacang & Apin.

16 Januari 2018


0 komentar:

Posting Komentar

berkunjung juga yuk!

LATEST POSTS