Kamis, 26 April 2018

[Diary] Are you romantically hopeless?


Love life, masa muda mana sih yang gak punya kehidupan cinta toh cuma sekedar tentang cengcengan atau gebetan. Flat rasanya kalau gak pernah mengalami kehidupan percintaan, begitukah? Love life disini sepertinya bahasannya ya sekitar cinta-cintaan sama lawan jenis maksudnya. Saya sebenarnya geli dan bahkan lebih awam tentang love life, saya orang yang hampir jarang dan hampir gak pernah cerita masalah ini ke teman atau sahabat. Saya orang yang benar-benar tertutup untuk urusan love life. Namun saya mulai terbuka ketika umur saya menginjak 20 tahun ke teman saya. Berat rasanya membuka percakapan soal ini bukan pada keluarga. Itu menurut saya adalah masalah pribadi yang gak perlu diumbar. Dan apakah reaksi teman?

Tapi, saya punya beberapa kawan yang gemar curhat atau “berkonsultasi” dengan saya mengenai love life (sebenernya saya berat ngomong love life dan apa iya?). Karena saya hanya  tempat nampung curhat dari sana sini, saya hafal betul gimana mereka bercerita. Mulai dari yang PDKT, pacaran, putus nyambung sampai yang sudah mau bubar, semuanya dibahas. Gimana? Siapa yang jadi ladang curhat? Mereka bakal cerita sampai ada yang nangis bawang, bahagia setengah mati, minta pendapat atau advice saya tentang kondisi hubungan mereka dan bahkan ada yang cuma ingin cerita, saya cuma denger aja. Saya kalau diminta pendapat juga gak selalu jawab? karena itu masalah hati mereka bukan hati saya. Saya juga gak sepengalaman mereka yang sudah ganti pacar or punya gebetan yang gak cukup masuk gudang. Mubazir gak sih? Ya kecuali kalau itu kembali ke kebaikan mereka, i just give advice when your road is wrong. Saya kadang juga tertawa dalam hati karena mereka tau saya aja gak pernah cerita masalah love life ke mereka, mereka minta advice dari saya. God only knows why haha. Tapi kalau sekedar dengar jadi pelampiasan unek-unek saya adalah pendengar yang baik untuk curhatan.

Dalam curhatan apa ada kata romantasasi? pastinya ada. Di usia sebelum saya 20 tahun ini, sebagai cewek saya juga pernah merasa seperti ini tapi semakin dewasa saya, pemikiran saya tidak terpatok pada harapan dengan menanam emosi yang tidak berlebihan. What is PHP? Pemberi harapan palsu, berharap tapi akhirnya kandas. Saya rasa tidak ada kata PHP jika tidak dibangun dari dirinya sendiri, kita hanya kurang mengontrol emosi dalam mengharapkan kelebihan dari hari ini. Ada teman saya yang bercerita dia merasa seperti ada di permainan tarik tambang yang ditarik ulurkan padahal tidak ada keterikatan diantara keduanya, like just friendzone maybe. Yah.. walaupun sebagai cewek yang pernah remaja saya pernah merasakan itu dulu padahal menurut saya gak ada istilah PHP atau friendzone. 

Dari semua curhatan yang pernah saya dengar, ada hal yang membuat kenapa istilah itu muncul dengan mudahnya. Ini karena kita dapat meromantisasi segala hal yang berhubungan dengan perilaku lawan jenis terhadap kita. Kenapa? Pendapat saya apa salah? No, let me explain about that

Saya pernah baca dari suatu postingan di line yang membahas ini juga, makanya saya berpikir untuk memakai judul ini untuk mengisi blog saya. Bagi wanita pada dasarnya lemah lembut dan sangat menyukai bila semua perhatian tertuju padanya. Oleh sebab itu, salah satu faktor wanita sangat mudah mencintai seseorang. Apalagi jika lawan jenis yang ia sukai sangat memperhatikan dirinya. So.. this way bagaimana seorang wanita bakal baper atau GR. Bagaimana tidak?


Semua bahkan cowok pun saya rasa juga bisa, sering baper atau GR wajar gak sih? wajarlah menurut saya, kenapa harus ngelak dari kenyataan. Ketika berinteraksi atau mendapatkan perlakuan tertentu dari lawan jenis, apa yang terjadi? Baper. Gimana yang gak baper nonton drama romance aja baper. Diajak makan bareng, GR. Diajak jalan bareng, baper. Diajak ngobrol, GR. Di chat terus setiap hari pagi siang malam, Baper. Terus terang saya gak suka sama orang yang nanya lagi apa? udah makan belum? udah mandi belum bla bla bla sampai pagi siang malam pun begitu, iya sih itu trik PDKT biar bisa ngobrol (chat) sama gebetannya terus. Helo bro, you know ini terlalu kelasik. Saya hanya bakal chat lama entah sama cewek atau cowok sampai tengah malam kalau mereka teman saya akrab. Karena mereka tau saya, dan obrolan mereka gak basi.


Karena cewek sebenernya suka basa-basi romantis? gak semua cewek suka keromantisan yang hanya omongan dari mulut bahkan dari chat. Tapi saya bukan tipe yang peka di romantisisasi oleh lawan jenis. Bahkan sampai ada yang bilang kesaya "Lo normal kan tapi?"...WHAT! Ya iyalah, kalau ada yang bilang ke saya seperti itu bahkan hati saya serasa gak kuat pengin ngumpat haha.


Pernah gak pertama kali di chat/ telp "gak ada yang marah kan aku chat sama kamu?" so what.. saya punya pacar pun saya bilang gak ada. Bukan maksud saya nerima cowok sana sini kaya bunga dan kumbang. Karena saya anggap sebagai menjalin pertemanan, kenapa tidak? apa saya harus bilang saya punya pacar nanti dia marah terus anda juga gak bakal chat saya lagi. Helo guys sekarang jaman sudah maju, info dimana-mana pemastian jomblonya seseorang yang akan kalian chat seharusnya di gali dulu. Ya walaupun mungkin itu basa-basi. Apakah kata-kata itu juga diromantisasi supaya kelihatan dia tidak dalam harapan? I don't know, maybe. Padahal belum tentu pengharapan yang lancar berbuah manis.

Bahkan, sedikit curhat, saya hampir selalu dikenalkan cowok sama teman-teman saya. Iya sih di sosmed saya kelihatan jomblo, isinya kalau gak saya ya teman-teman saya yang kebanyakan juga cewek. Saya akuin disana emang saya kelihatan jomblo. Bahkan hidup saya dinilai sangat datar, no love life, seriously, i just not want to tell about that atau menginfokan ke publik 'halo gue punya pacar lo'. Nah itulah yang mempengaruhi keadaan seseorang yang melihat akan meromantisisasi kehidupannya, saya yakin pasti ada yang bilang bahwa itu relationship goals banget, terus yang upload foto GR. Padahal belum tentu kehidupan cinta nya semulus yang di pamerkan di sosmednya atau cuma mau dianggap mulus.

Kadang saya gak suka romantisasi alias i want to the point, setelah saya berani curhat keteman mereka bakal jawab "jangan gitulah" "lo kudu buka hati lo" "jangan terlalu pilih" "kamu tuh jangan terlalu dingin" blaaa blaaa blaa whatever. Let me explain about this, sekejam apapun saya ada batasnya untuk menanggapi. Jodoh itu ada takdirnya masing-masing belum tentu saya menerima dia dan ternyata hanya sebatas sampai pacaran. Single itu pilihan masing-masing, cukup dengan menyimpannya dalam doa bung dan fokus memperbaiki diri sendiri kearah yang lebih baik (jodoh? next post oke).

Pernah gak sih nerima cerita seperti teman saya ini, merasa di PHP karena dia hanya LDR dan baru kenal 1-2 bulan atau mereka temanan akrab ada sebutan sayang masing-masing dan suka bercanda bareng dan kalian meromantisasinya dengan kupu-kupu diperut atau bunga-bunga dihati. Padahal cuma ketemu lewat video call, telp, skype, chat. Apa ini gejala yang salah? Tentu saja tidak. Sebagai orang yang suka to the point dan gak peka romantisasi saya anggap itu manusiawi. Menurut saya hanya bagaimana cara kita mampu atau tidak mampu mengontrol emosi. Orang yang sedang kasmaran bakal merasa seperti itu, karena dia mengharapkan kelebihan dari hubungannya. Ini lah kenapa to the point juga perlu.

Saking kasmarannya, secara tidak sadar kita membangun harapan atau ekspektasi yang terlalu tinggi, Kita berandai-andai akan terjadinya suatu kisah romantis sampai di suatu titik dimana kita lupa, atau bahkan enggan, mempertimbangkan realitas, dan ketika realitas muncul di depan mata, kita sering mengelaknya. Bahkan ada cowok yang merasa seperti itu, banyak malah. Cewek mungkin juga bisa memberi harapan, seperti membalas terus chat mereka (padahal sebenarnya si cewek hanya merasa sungkan jika tidak balas). Diajak jalan mau, nonton, makan bareng tapi dia nya menganggap friendzone.


Dalam hubungan pertemanan sebelum pacaran istilah PHP dan friendzone tidak ada dalam urusan cinta ini menurut saya jika itu tidak kalian konstruksi sendiri. Pemberi harapan palsu tercipta karena dirinya sendiri yang melebeli itu, friendzone, dia menciptakan ini hanya sebatas mencari teman apa zona ini terlarang. Apa yang dilakukan? Biasanya bingung, kesal, marah, kemudian melampiaskan emosi ke orang yang bersangkutan. Mereka kita labeli dengan istilah Pemberi Harapan Palsu (PHP), tukang modus, sok ganteng, sok cantik dan sok sok lainnya. Padahal harapan itu memang tidak pernah ada sedari awal alias cinta fatamorgana. Kalau sudah begini sangat tinggi kemungkinan hubungan pertemanannya rusak, things get awkward, you try to avoid him/her as much as possible and you end up being resentful, which I think is preposterous and comical at the same time.

Apakah batasan antara teman dan lebih dari teman sudah begitu samarnya sampai sekedar berbuat baik pun di cap modus? This think hanya berasal dari pemikiran sendiri jadi menurut saya istilah itu samar karena tidak ada kaitannya kita emang dikasih harapan atau dikasih lebih dari zona itu. Saya melihat tidak ada yang salah jika ada teman laki-laki yang mengantarkan teman wanitanya pulang karena sudah malam. Tidak ada yang salah juga ketika ada teman wanita membalas chat kasih semangat dan perhatian, mau diajak jalan atau nonton karena emang dasarnya wanita gak suka sendiri maunya ada teman yang menemani kalau kemana-mana istilahnya lebih asyik. Isn’t that what friends are for? To take care of each other? Kalau bukan, lalu apa? Hanya sebatas lawan bicara? Itu bukan teman, itu namanya kenalan atau relasi (Silakan dihitung kembali ada berapa temanmu, atau jangan-jangan selama ini kamu cuma punya banyak kenalan dan relasi, tapi teman nihil?). Toh gak ada batas untuk mencari teman disegala jenjang maupun lawannya.


"Ciye!", sejak saya TK sampai SMA bahkan saya sudah duduk dibangku kuliah kata itu sering terdengar dan mengiang di telinga saya yang disematkan oleh seisi kelas kepada kita saat ada interaksi dengan lawan jenis (not always, but very often). Kemudian saya berpikir, trend seperti itu muncul darimana, kenapa sedikit sedikit diromantisasi? Trend ini yang membuat baper salah satu bahkan dua-duanya padahal statusnya hanya teman dan begitupun ada pengharapan setelahnya. Penciptaan romantisasi juga tercipta dari lingkungan yang kurang menerima kenyataan dan terlalu terbawa arus emosi.

Saya tidak tahu pasti, tapi saya yakin ini erat hubungannya dengan konsumsi media hiburan, entah genre musik, film, sinetron, tv show, sosial media bahkan literasi juga. Gimana tidak media ini adalah konsumsi masyarakat sebagai hiburan dan tema kebanyakan adalah Love Life yang membius dengan adegan romantis. Coba dipikir, tema apa yang sangat laris? Tema percintaan. Santapan paling ringan bikin hati degdeg an, baper, terbawa suasana. Descendant of The Sun (DOTS) adalah drama korea yang bahkan booming di kelas bangku kuliah saya, temanya cinta yang dilandasi militer dan kedokteran. See.. berbondong-bondong pada nonton. Tapi saya punya drama korea yang temanya bukan cinta atau galau mana ada yang mau lihat seperti SIGNAL dan MISAENG.  Lagu apa yang laris? Tema percintaan. Tema galau Itu yang laku. Dan kita akan merasa, ah lagu ini lagu saya, persis love life saya. Nah inilah kenapa kita bilang bahwa romantisasi sering terjadi. Dari musik pop galau, film cerita cinta di Eropa, sinetron kisah asmara antara anak konglomerat dengan tukang kebun misalnya, rom-com tv shows, K-Drama romance, hingga postingan IG pasangan artis yang relationship goal banget, dll. Apa itu nyata? Apa semua mematok kepada kisah happy ending? Media tahu betul demand target penontonnya.

Bagi saya ini sudah cukup untuk merefleksikan bagaimana pandangan kita terhadap romantisme itu terbentuk. Kita diberi sugesti secara terus-menerus bahwa kisah cinta itu menyenangkan dan akan selalu berakhir bahagia (happy ending), which is not always the case. Ini yang menurut saya menyebabkan banyak yang terpengaruh fantasi asmara ala ala yang kemudian mendorong mereka untuk segera mewujudkan fantasi tersebut. Hasilnya? Pernah lihat pasangan anak SD/SMP yang panggilan sayangnya Ayah Bunda? atau mereka bahkan membuat surat perjanjian karena nonton film Dilan dengan Materai? atau barang couple seperti cincin dengan nama pasangan masing-masing? Geli? Sama. Inilah generasi sekarang, dari yang jaman dulu ciye ciye sekarang disamarkan dengan generasi kemakan tontonan sinetron.

Begitu pun dengan kita yang (nyaris) dewasa, dengan mudahnya mengumbar kalimat “I love you”.

Guys, love is an extremely strong word, and you should not exploit or betray the integrity of that word. Cinta tidak muncul dengan sendirinya secara ajaib. Cinta dikembangkan, perlu dipelihara dengan kepercayaan yang terbalas. Dan itu membutuhkan waktu. Ini proses yang panjang, lambat dan berantakan. Istilah Cinta pada pandangan pertama bukan ide cinta yang sebenarnya tapi hanya sebatas konsep patologisnya saja. 'Cinta pada pandangan pertama' nampaknya hanya merupakan daya tarik awal yang begitu kuat, yaitu nafsu, seperti diberitakan Reader's digest.com.Setelah pertemuan kencan pertama apakah kita bisa langsung jatuh cinta? Gak kan. Apa yang kita rasa hanya sebatas mengaguminya saja dan menilai kepribadian dari percakapan pertamanya. First love itu hanya istilah yang sebenarnya itu samar alias lebih tepatnya kagum. Yah seperti kita mengagumi artis favorit kita.


Lalu bagaimanakah cara mengontrol perasaan agar tidak terbawa emosi ke cinta samar atau romantisasi yang berlebihan? Jawabannya saya tidak tahu. Kontrol emosi setiap orang sangat berbeda atau mungkin kedewasaan yang menyelamatkannya sendiri. Saya bukan ahlinya, apa harus seperti saya membentengi dengan dasar saya orangnya kurang peka. Tidak juga dan bukan keharusan. Mungkin ada kata dimana wanita sanggup menyembunyikan rasa cintanya pada seorang laki-laki, seperti cinta Fatimah Azzahra pada Ali bin Abu thalib. So jangan melebih-lebihkan lebih utamakan sebutlah dalam doa dan sibuklah memantaskan diri, pada akhirnya mereka dipertemukan. Gak perlu muluk bilang PHP atau di friendzone.


Mungkin Anda harus mencoba mengevaluasi kembali emosi Anda lebih sering. Tanyakan pada diri sendiri apakah perasaan Anda itu asli atau tidak. Mungkin Anda terlalu banyak mengonsumsi K-Drama atau sinetron dengan genre romance? Mungkin Anda hanya merasa kesepian dan butuh teman? Atau mungkin Anda hanya suka menikmati adrenalin untuk jatuh cinta, berada di masa depan, hubungan imajiner, tetapi Anda sebenarnya tidak merasakan cinta hanya ingin meluapkan kepada orang bahwa anda jatuh cinta, apa yang Anda rasakan hanyalah kegembiraan berada bersama seseorang? Jangan malas dan kejam saat mengkritik perasaan Anda sendiri. Anda mengenal diri sendiri lebih baik dari orang lain, know yourself before you judge someone. Urutkan diri Anda dan tinggallah pikiran Anda untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, intinya lebih dalam memantaskan diri dalam kutip bukanlah belajar dandan, kesalon, pakai barang bermerk hanya untuk dilirik lawan jenis. Cukup dekatkan diri dengan Tuhan.

Last but not least, cobalah untuk berhenti egois dan rayakan semua jenis kebaikan yang ditujukan kepada kita, serta kebaikan yang kita tunjukkan kepada orang lain. Hanya karena mereka baik kepada Anda, bukan berarti mereka ingin Anda menguasai mereka. Sebaliknya, hanya karena Anda baik kepada mereka, bukan berarti mereka berutang hubungan. Dan ketika Anda menyadari tentang fakta bahwa perasaannya tidak saling, jangan menyalahkan mereka untuk itu. Evaluasilah dirimu. Jangan gambarkan penilaian Anda dengan emosi Anda. Saya tidak mengatakan itu salah, saya katakan itu bukan hal yang paling bijaksana yang dapat Anda lakukan pada seseorang.


Saya terlalu melogikakan masalah perasaan. I might or might not. Kembali ke interpretasi orang ke orang ada pro dan kontra. But in my defense, logika dan perasaan itu harus selaras, kalau timpang bisa jadi potensi masalah. Terlalu pakai logika, hambar. Terlalu pakai perasaan, kacau.

Because you’re not romantically hopeless, are you?

27 April 2017

Rabu, 25 April 2018

[Diary] OMG! My number is lost (Indosat Ooredoo)

Pengumuman aktif kemarin gak guna banget, saya lagi moodnya untuk nulis tapi akhirnya tertunda berbulan-bulan. Kenapa? Karena saya gak bisa masuk blog saya sendiri. Saya tidak pernah lupa password karena selalu saya tulis. Tapi apa gunanya kalau ternyata harus konfirmasi dulu lewat nomor handphone. Dulu sih is OK untuk mengverifikasi lewat nomor HP karena nomor itu juga sudah saya pake dari saya SMA kelas 1 sekitar 6-7 tahun lalu.

Nah ini cerita sedikit kenapa saya off selama ini:

Saya punya pengalaman hangus nomor itu 2x, yang pertama itu telkomsel yang saya pakai sejak SMP kelas 8. Hangus nya juga memang kesalahan saya jaman SMA, karena dulu waktu kelas 11 itu jaman android dual card booming nah saya pake 2 nomer ya nomer telkomsel dan im3. Telkomsel jarang banget dipakai kecuali hubungin orang tua (mahal maklum). Sudah ada peringatan masa tenggang gak saya gubris, akhirnya peringatan masa aktif tapi saya lupa terus mau isi.

Tau-tau udah 1 bulan mati ternyata, terus sama bapak dibawa ke Grapari karena nomor itu bener-bener penting, ternyata gak bisa kecuali jadi HALO pascabayar gitu kalau gak salah. Saya di telepon bapak dan biaya nya tuh 100rb an keatas dan perbulannya walau gak dipakai tetap ditarik 50rb gitu. Nah saya juga gak pakai terus karena nomor im3 saya masih kan. Im3 saya beli karena banyak bonus ke sesama (belum marak Whatapss) temen saya juga banyak pakai indosat toh. Akhirnya nomor cantik telkomsel saya lepas. Selamat tinggal~

Yang kedua ini ada perjuangannya, yaitu nomor im3 yang saya jaga terus sampai 6-7 tahun dengan melewati ganti handphone beberapa kali. Intinya nomor ini penting karena banyak kontak ke teman yang lain, verifikasi google, blog dan lainnya.

Cerita mengaktifkan nomor indosat yang hangus (berhasil tapi panik) 2018:
Saya datang ke Gerai Indosat Simanjuntak Yogyakarta itu tanggal 16 Februari 2018 dan sudah antri lama karena dateng gak pagi banget dan ternyata ZONK. Customer service nya bilang kalau "nomornya mbak nya (saya) udah gak bisa dipakai mbak karena sudah diblokir". Saya sudah menjelaskan bahwa nomor ini masih terima sinyal tapi gak bisa buat hubungin atau dihubungin siapa-siapa. Mbaknya bilang "Gak bisa mbak ini nomor sudah lama mati" (Sedikit kecewa, saya itu pelanggan setia 6-7 tahun). Antara pasrah tapi gak rela...

Kasus: Nomor saya masih bisa terima sinyal bahkan penuh dan karena tanggal 14 saya pakai sms dan telepon gak bisa, saya telepon juga gak bisa. Nah saya khawatir kan apa udah hangus tapi tanggal 29 Januari masih saya pakai bisa.

Akhirnya gantilah saya nomor tanggal 19 Febuari, karena saya gak betah untuk gak punya nomor. Nomor Whatapps saya juga saya ganti karena saya mempertimbangkan risiko nomor im3 saya nomor cantik jadi takutnya kalau di retur jadi nomor baru cepet kebeli dan dipakai orang nah dia bisa pakai Whatapps saya dong (risiko kedepan sih).

Akhir februari tepatnya saya lupa, saya balik lagi ke gerai indosat karena masih kepengen nyoba, karena pertimbangan tanya sana sini terus nomor penting juga kan (masih ada rasa gak rela). Tapi keadaan udah tidak menerima sinyal sama sekali. Gini ya seharusnya kalau mau di blokir, mati, hangus, ada peringatan se enggaknya sms kek. Tapi entah kenapa indosat gak ada kabar, tiba-tiba aja gitu hangus. Nah mana tau kalau gak ada peringatan kan. Dan tidak bisa.. udah ah saya bete, rempong, bodo amat. selesai. 

Lupa Sandi Blog (harus verifikasi lewat nomor handphone?):
Tapi memasuki bulan maret, laptop yang umurnya sudah 10 tahun rusak juga Sediiihhhh... nah diperbaikilah sama bapak saya, dan saya baru ingat ternyata blog dan google saya ada di sana. Terutama Account Blog login disana gawatlah saya kelipungan setengah mati. Pinjem laptop bapak sama adik. Nyobalah akhirnya dengan email dan password yang benar karena catetannya ada pake spidol di belakang lemari. Eh Google+ minta verifikasi menggunakan nomor hp yang mati itu. OMG!! Lemeslah saya semua tulisan saya disana, banyak post yang belum diupload.

Bingung saya, Gimana? Padahal ini blog dari tahun 2012 ada juga yang dari 2010. Nyeselnya itu tulisan saya yang belum diposting disana. Sudah verifikasi jelas-jelas gak bisa karena nomornya pun mati, terus coba pakai  verifikasi 2 yang pakai pertanyaan lain, tetep aja gak bisa padahal cuma nyebutin bulan sama tahun pembuatan, karena ini akun bukan Gmail nah lupalah saya pada akun gmail nya (dulu masih Yahoo). Pakai email lain untuk verifikasi ditolak, padahal sudah mengirim kode di email itu. Kode nya sudah dimasukan ke perintah, muncul tulisan gak bisa intinya, pasti langsung balik ke osi nomor hp.

Belum bisa move on dari nomor lama yang dipakai terus, akhirnya aku paksa lagi ke gerai indosat lagi. Dengan landasan doa. Bismillah.

Tanggal 16 Maret 2018, saya ke gerai indosat simanjuntak pagi, eh sampai sana kenapa sepi? ternyata offline. Untung nih ya rumah saya gak begitu jauh dari sana. Yaudahlah akhirnya makan Saoto Batok Sambisari dulu nanti pulangnya mampir Hartono Mall (Yogyakarta Gerai Indosat ada 2, yaitu: Simanjuntak dan Hartono Mall). Disana enak antrinya gak begitu banyak kayak di simanjuntak, saya kesana habis zuhur (karena jumat, habis jumatan). Kalau gak salah cuma antri 7 orang.

Setelah minta nomor ke mbak yang jaga dipojok, saya dikasih selembaran (lupa nomor berapa). Nunggu sekitar gak nyampe 5 menit sudah dipanggil counter 6. Saya langsung disapa baik sama mbaknya, tapi panik nanti kalau ditolak lagi bilang gak bisa.

Saya: Mbak kalau mau aktifin nomor yang hangus bisa?
Cs: bisa, dengan siapa? nomor hp nya berapa ya?
Saya menjawab sama Cs nya ngetik dilaptop nomer dan nama saya.
Cs: Ini mbaknya hangus dari bulan Februari tanggal 22 ya?
Saya: (kaget) lah tapi ini saya gak bisa pake dari tanggal 14 Februari mbak, dulu itu cuma nerima sinyal tapi gak bisa di isi pulsa bahkan telpon masuk atau keluar, saya gak tau kalau hangus?
Cs:Oh gitu mbak, mbaknya bawa sim cardnya?
Sayangeluarin simcard yang masih utuh dengan wadahnya saya ambilkan di tas.
Cs: Oh kemungkinan kartunya rusak mungkin mbak (sambil ngeliatin kartu saya).
Cs nya langsung ngecek lagi di laptopnya, gak tau ngapain saya cuma ngeliatin mbaknya. Gak lama setelah itu saya diajak ngobrol lagi sama Cs nya.
Cs: Gini mbak, nomor mbak masih terdaftar jadi mungkin bisa diaktifkan 1-2 bulan lagi, soalnya belum sampai 30 hari setelah hangus mbak.
Saya: Oh jadi gak bisa sekarang langsung ya mbak? harus nunggu 1 bulan lagi?
Cs: Iya mbak soalnya nomor ini masih terdaftar atas nama mbak, harus tunggu minimal 1 bulan lagi. Mbaknya dateng sini bulan depan lagi saja, bawa KTP sama simcard nya lagi.
Saya: Tapi bisa kan mbak? (Panik)
Cs: Bisa mbak, tapi memang harus menunggu 1 bulan dulu
Dan di tutuplah percakapan hari itu dengan Cs yang lebih ramah dari yang simanjuntak. hehe.

Alhamdulillah. Gak apa deh nunggu kalau bisa kenapa enggak coba, kutunggu kamu nomorku. Sebenernya tetep deg deg an (panik) sekarang atau besok kalau gak bisa, berarti saya harus ngerelain semua tulisan, blog, email, google+, account lainnya kecuali yang masih connect dengan handphone.

Tanggal 17 April 2018
Walaupun jadwal saya super padat dihari itu tapi saya usahakan ke gerai lagi. Pilihan saya Hartono Mall, kenapa? pertimbangan Cs nya lebih ramah, kemungkinan ditanggapi bisa, kemarin disana juga, Operasional Gerai Indosat sesuai Operasional Mall dan tentu antrinya nya gak selama yang simanjuntak walaupun lebih deket sih.

Disana antri 2 orang lansung deh cepet, terus saya tanya seperti awal saya ke Hartono, masih suruh nunggu minimal besok. Pulang dengan tangan kosong, malah jalan-jalan muterin Hartono sampai pegel kaki.

Tanggal 19 April 2018
Kesana lagi deh, biasa ya ke Hartono Mall antri 20 orang saya dapet nomor 136 hari jumat sebelum jumatan. Karena lama diputuskanlah jalan-jalan ke hypermart sama cari minum sekitar 15 menit, karena takutnya udah lewat nomor antrian. Tapi jjeng jjeng baru maju 3 orang dari awal saya lihat. Saya langsung cari tempat duduk, lama sekitar 40 menitan lah nunggunya, itu aja yang cowok pada kabur dulu sebelum dipanggil jadi saya bisa lebih cepat. Saya akhirnya dipanggil counter 5.
Saya: Mbak saya mau aktifin nomor hp? kemarin suruh balik lagi 1 bulan?
Cs: Dengan siapa? Nomornya berapa?
Saya sebutkan deh, sambil cari KTP sama simcardnya di tas. Cs nya sibuk mencari di laptop seperti biasa.
Cs: Mbak ini nomor mbak hangus 22 Febuari, nah mbaknya bisa ngaktifkan tapi pascabayar mbak? Biayanya sekitar 110 rb sudah dapet kuota internet 30gb, sama nelepon dan sms.
Saya: Lah, gak bisa yang biasa aja ya mbak? harus pascabayar.
Cs: Iya mbak, ini pun harus saya coba dulu, kalau bisa ya pascabayar mbak.
Saya: Lah mbak, kalau pascabayar biayanya 110 itu mbak? terus gimana?
Cs: Iya mbak nanti biaya awal nya 110rb, besok satubulan setelah ini bisa ganti ke paket yang biasa mbak. Ini sudah dapet kuota 30gb sama unlimited youtube sama medsos.
Saya bingung mau jawab gimana, bukan gak ada duit, tapi ini cuma buat aktifin blog masak harus bayar segitu. Keterlaluan sekali 100rb dan besok masih ditagih setiap bulan bayar pascabayar. OMG!! Mbok tolong aku gak butuh, biaya ku cukup 100rb buat 2 nomor hp, tambah satu jebol nih kantong. Karena saya panik, mbak Cs nya ngajak ngobrol lagi.
Cs:Gimana mbak?
Saya: Ini saya sudah ganti nomor pakai Indosat lagi juga mbak, nomornya tuh cuma buat verifikasi email aja, nanti juga gak kepakai.
Cs: Atau ini aja mbak ada paket 25rb dapet sms dan telepon. Biayanya 38,5rb, ini mbaknya bisa besok sebelum tanggal 20 mei kesini buat pembatalan.
Saya: 25rb mbak? (mata saya bersinar hehe) Terus?
Cs: ini kan tetep pascabayar, karena mbaknya cuma buat verifikasi email, nnti mbak bisa ubah nomornya, terus sebelum tanggal 20 mei harus kesini lagi pembatalan supaya gak ditarik pembayaran. Mau gimana mbak?
Saya:Yaudah saya mau yang itu aja? (Batin dari pada 110rb)
Cs: (ambil formulir) Ini mbaknya ngisi sampai sini, lalu TTD disini. (Berkas Migrasi Pascabayar)
Saya mengisilah di form itu. Mbaknya cek KTP saya, sebelumya sudah saya kasih KTP sebelum kasih pas dia cek nama sama nomor HP saya.
Saya: Udah mbak.
Cs: Bisa mbaknya bayar dulu 50 rb langsung kesaya. Biaya Free Abonemen sama Billing Payment jadi 50rb mbak.

Saya ambil uang di tas dan antara ngedumel dalam hati yaelah katanya cuma 25rb tadi bilang 38,5rb sekarang nambah jadi 50rb. Yaudah daripada 100rban, terus blog ini kacau.
Sekitar 5 menitan sudah jadi nomor saya akhirnya sama dikasih pesan sama mbaknya suruh kesini lagi sekitar sebelum tanggal 20 mei 2018. Saya malah coba basa basi bayar lewat apa? sok sok an mau saya pakai.

Terus sudah deh begitulah saya mendapatkan nomor saya kembali dan blog saya sudah kebuka horeeee!!!. Walaupun jadi pascabayar. Diperjalan pulang saya mikir apa saya pakai aja ya setiap bulan juga cuma bayar 25rb gak masalah kan. Tapi lama kelamaan saya mikir setelah tanya sana sini, kata mbak saya kok gitu harus pascabayar, ditipukah? Apakah saya ditipu atau emang gitu prosedurnya?
Terus saya coba mencari cara lewat email cs@indosatooredoo.com di web ada berkas pertanyaan. Soalnya saya perlu nanya apa pembatalan itu bayar haha (masak saya bayar lagi kan bete). Bukan itu doang sih karena sekarang saya pakai Yellow nya Indosat yang 1rb/hr dapet 1gb itu saya merasa ditipu dan lemot banget. Karena saya kehilangan 26rb pulsa diakibatkan paketan. Padahal kuota saya masih 200mb hari itu. Pulsa saya disedot 26rb an dan baru ada peringatan kalau saya internet tanpa paket/ dengan pulsa 26rb. Gak masalah terus yang kedua lagi baru disi 10rb dipake 2x Yellow 1rb/hr dapet 1 gb, kesedot lagi pulsa saya 7rban padahal kuota masih 100mb. amazing saya gak mau pakai lagi Yellow Indosat deh.

Saya nanya 3 pertanyaan: Biaya pembatalan pascabayar, Cara mengubah reg. KTP dan KK, dan Yellow itu. Gak nyampai 5 menit sudah dibalas melalui email. Biaya pembatalan gak dikasih tau malah cara pembatalan bawa apa aja dengan (annisa). Terus yang kedua ketiga dijawab dan ternyata Reg KTP, KK itu bisa diubah. Maksud hati karena nomor ini tuh saya dapat dari paket internet dulu di counter udah di registrasi.

Ganti KK/KTP Registrasi Indosat:

Sehubungan dengan merubah data silahkan bisa ketik UNPAIR#NO.HP kirim 4444, kemudian bisa daftar ulang kembali ketik: ULANG#NIK#NomorKK# SMS ke 4444.
Ternyata saya gak perlu ke gerai indosat hahaha. Baru tau maklum.

Yellow bisa dengan mengirim screenshot sisa kuota dan sms yang 7600 itu tapi terlanjur udah lama dan basi yang sc kuota gak ada. Yaudahlah. Gak bisa kembali gak apa. Sekarang saya mikir besok bayar gak ya pembatalan hahaha.

26 April 2018.

berkunjung juga yuk!

LATEST POSTS