Kamis, 26 April 2018

[Diary] Are you romantically hopeless?


Love life, masa muda mana sih yang gak punya kehidupan cinta toh cuma sekedar tentang cengcengan atau gebetan. Flat rasanya kalau gak pernah mengalami kehidupan percintaan, begitukah? Love life disini sepertinya bahasannya ya sekitar cinta-cintaan sama lawan jenis maksudnya. Saya sebenarnya geli dan bahkan lebih awam tentang love life, saya orang yang hampir jarang dan hampir gak pernah cerita masalah ini ke teman atau sahabat. Saya orang yang benar-benar tertutup untuk urusan love life. Namun saya mulai terbuka ketika umur saya menginjak 20 tahun ke teman saya. Berat rasanya membuka percakapan soal ini bukan pada keluarga. Itu menurut saya adalah masalah pribadi yang gak perlu diumbar. Dan apakah reaksi teman?

Tapi, saya punya beberapa kawan yang gemar curhat atau “berkonsultasi” dengan saya mengenai love life (sebenernya saya berat ngomong love life dan apa iya?). Karena saya hanya  tempat nampung curhat dari sana sini, saya hafal betul gimana mereka bercerita. Mulai dari yang PDKT, pacaran, putus nyambung sampai yang sudah mau bubar, semuanya dibahas. Gimana? Siapa yang jadi ladang curhat? Mereka bakal cerita sampai ada yang nangis bawang, bahagia setengah mati, minta pendapat atau advice saya tentang kondisi hubungan mereka dan bahkan ada yang cuma ingin cerita, saya cuma denger aja. Saya kalau diminta pendapat juga gak selalu jawab? karena itu masalah hati mereka bukan hati saya. Saya juga gak sepengalaman mereka yang sudah ganti pacar or punya gebetan yang gak cukup masuk gudang. Mubazir gak sih? Ya kecuali kalau itu kembali ke kebaikan mereka, i just give advice when your road is wrong. Saya kadang juga tertawa dalam hati karena mereka tau saya aja gak pernah cerita masalah love life ke mereka, mereka minta advice dari saya. God only knows why haha. Tapi kalau sekedar dengar jadi pelampiasan unek-unek saya adalah pendengar yang baik untuk curhatan.

Dalam curhatan apa ada kata romantasasi? pastinya ada. Di usia sebelum saya 20 tahun ini, sebagai cewek saya juga pernah merasa seperti ini tapi semakin dewasa saya, pemikiran saya tidak terpatok pada harapan dengan menanam emosi yang tidak berlebihan. What is PHP? Pemberi harapan palsu, berharap tapi akhirnya kandas. Saya rasa tidak ada kata PHP jika tidak dibangun dari dirinya sendiri, kita hanya kurang mengontrol emosi dalam mengharapkan kelebihan dari hari ini. Ada teman saya yang bercerita dia merasa seperti ada di permainan tarik tambang yang ditarik ulurkan padahal tidak ada keterikatan diantara keduanya, like just friendzone maybe. Yah.. walaupun sebagai cewek yang pernah remaja saya pernah merasakan itu dulu padahal menurut saya gak ada istilah PHP atau friendzone. 

Dari semua curhatan yang pernah saya dengar, ada hal yang membuat kenapa istilah itu muncul dengan mudahnya. Ini karena kita dapat meromantisasi segala hal yang berhubungan dengan perilaku lawan jenis terhadap kita. Kenapa? Pendapat saya apa salah? No, let me explain about that

Saya pernah baca dari suatu postingan di line yang membahas ini juga, makanya saya berpikir untuk memakai judul ini untuk mengisi blog saya. Bagi wanita pada dasarnya lemah lembut dan sangat menyukai bila semua perhatian tertuju padanya. Oleh sebab itu, salah satu faktor wanita sangat mudah mencintai seseorang. Apalagi jika lawan jenis yang ia sukai sangat memperhatikan dirinya. So.. this way bagaimana seorang wanita bakal baper atau GR. Bagaimana tidak?


Semua bahkan cowok pun saya rasa juga bisa, sering baper atau GR wajar gak sih? wajarlah menurut saya, kenapa harus ngelak dari kenyataan. Ketika berinteraksi atau mendapatkan perlakuan tertentu dari lawan jenis, apa yang terjadi? Baper. Gimana yang gak baper nonton drama romance aja baper. Diajak makan bareng, GR. Diajak jalan bareng, baper. Diajak ngobrol, GR. Di chat terus setiap hari pagi siang malam, Baper. Terus terang saya gak suka sama orang yang nanya lagi apa? udah makan belum? udah mandi belum bla bla bla sampai pagi siang malam pun begitu, iya sih itu trik PDKT biar bisa ngobrol (chat) sama gebetannya terus. Helo bro, you know ini terlalu kelasik. Saya hanya bakal chat lama entah sama cewek atau cowok sampai tengah malam kalau mereka teman saya akrab. Karena mereka tau saya, dan obrolan mereka gak basi.


Karena cewek sebenernya suka basa-basi romantis? gak semua cewek suka keromantisan yang hanya omongan dari mulut bahkan dari chat. Tapi saya bukan tipe yang peka di romantisisasi oleh lawan jenis. Bahkan sampai ada yang bilang kesaya "Lo normal kan tapi?"...WHAT! Ya iyalah, kalau ada yang bilang ke saya seperti itu bahkan hati saya serasa gak kuat pengin ngumpat haha.


Pernah gak pertama kali di chat/ telp "gak ada yang marah kan aku chat sama kamu?" so what.. saya punya pacar pun saya bilang gak ada. Bukan maksud saya nerima cowok sana sini kaya bunga dan kumbang. Karena saya anggap sebagai menjalin pertemanan, kenapa tidak? apa saya harus bilang saya punya pacar nanti dia marah terus anda juga gak bakal chat saya lagi. Helo guys sekarang jaman sudah maju, info dimana-mana pemastian jomblonya seseorang yang akan kalian chat seharusnya di gali dulu. Ya walaupun mungkin itu basa-basi. Apakah kata-kata itu juga diromantisasi supaya kelihatan dia tidak dalam harapan? I don't know, maybe. Padahal belum tentu pengharapan yang lancar berbuah manis.

Bahkan, sedikit curhat, saya hampir selalu dikenalkan cowok sama teman-teman saya. Iya sih di sosmed saya kelihatan jomblo, isinya kalau gak saya ya teman-teman saya yang kebanyakan juga cewek. Saya akuin disana emang saya kelihatan jomblo. Bahkan hidup saya dinilai sangat datar, no love life, seriously, i just not want to tell about that atau menginfokan ke publik 'halo gue punya pacar lo'. Nah itulah yang mempengaruhi keadaan seseorang yang melihat akan meromantisisasi kehidupannya, saya yakin pasti ada yang bilang bahwa itu relationship goals banget, terus yang upload foto GR. Padahal belum tentu kehidupan cinta nya semulus yang di pamerkan di sosmednya atau cuma mau dianggap mulus.

Kadang saya gak suka romantisasi alias i want to the point, setelah saya berani curhat keteman mereka bakal jawab "jangan gitulah" "lo kudu buka hati lo" "jangan terlalu pilih" "kamu tuh jangan terlalu dingin" blaaa blaaa blaa whatever. Let me explain about this, sekejam apapun saya ada batasnya untuk menanggapi. Jodoh itu ada takdirnya masing-masing belum tentu saya menerima dia dan ternyata hanya sebatas sampai pacaran. Single itu pilihan masing-masing, cukup dengan menyimpannya dalam doa bung dan fokus memperbaiki diri sendiri kearah yang lebih baik (jodoh? next post oke).

Pernah gak sih nerima cerita seperti teman saya ini, merasa di PHP karena dia hanya LDR dan baru kenal 1-2 bulan atau mereka temanan akrab ada sebutan sayang masing-masing dan suka bercanda bareng dan kalian meromantisasinya dengan kupu-kupu diperut atau bunga-bunga dihati. Padahal cuma ketemu lewat video call, telp, skype, chat. Apa ini gejala yang salah? Tentu saja tidak. Sebagai orang yang suka to the point dan gak peka romantisasi saya anggap itu manusiawi. Menurut saya hanya bagaimana cara kita mampu atau tidak mampu mengontrol emosi. Orang yang sedang kasmaran bakal merasa seperti itu, karena dia mengharapkan kelebihan dari hubungannya. Ini lah kenapa to the point juga perlu.

Saking kasmarannya, secara tidak sadar kita membangun harapan atau ekspektasi yang terlalu tinggi, Kita berandai-andai akan terjadinya suatu kisah romantis sampai di suatu titik dimana kita lupa, atau bahkan enggan, mempertimbangkan realitas, dan ketika realitas muncul di depan mata, kita sering mengelaknya. Bahkan ada cowok yang merasa seperti itu, banyak malah. Cewek mungkin juga bisa memberi harapan, seperti membalas terus chat mereka (padahal sebenarnya si cewek hanya merasa sungkan jika tidak balas). Diajak jalan mau, nonton, makan bareng tapi dia nya menganggap friendzone.


Dalam hubungan pertemanan sebelum pacaran istilah PHP dan friendzone tidak ada dalam urusan cinta ini menurut saya jika itu tidak kalian konstruksi sendiri. Pemberi harapan palsu tercipta karena dirinya sendiri yang melebeli itu, friendzone, dia menciptakan ini hanya sebatas mencari teman apa zona ini terlarang. Apa yang dilakukan? Biasanya bingung, kesal, marah, kemudian melampiaskan emosi ke orang yang bersangkutan. Mereka kita labeli dengan istilah Pemberi Harapan Palsu (PHP), tukang modus, sok ganteng, sok cantik dan sok sok lainnya. Padahal harapan itu memang tidak pernah ada sedari awal alias cinta fatamorgana. Kalau sudah begini sangat tinggi kemungkinan hubungan pertemanannya rusak, things get awkward, you try to avoid him/her as much as possible and you end up being resentful, which I think is preposterous and comical at the same time.

Apakah batasan antara teman dan lebih dari teman sudah begitu samarnya sampai sekedar berbuat baik pun di cap modus? This think hanya berasal dari pemikiran sendiri jadi menurut saya istilah itu samar karena tidak ada kaitannya kita emang dikasih harapan atau dikasih lebih dari zona itu. Saya melihat tidak ada yang salah jika ada teman laki-laki yang mengantarkan teman wanitanya pulang karena sudah malam. Tidak ada yang salah juga ketika ada teman wanita membalas chat kasih semangat dan perhatian, mau diajak jalan atau nonton karena emang dasarnya wanita gak suka sendiri maunya ada teman yang menemani kalau kemana-mana istilahnya lebih asyik. Isn’t that what friends are for? To take care of each other? Kalau bukan, lalu apa? Hanya sebatas lawan bicara? Itu bukan teman, itu namanya kenalan atau relasi (Silakan dihitung kembali ada berapa temanmu, atau jangan-jangan selama ini kamu cuma punya banyak kenalan dan relasi, tapi teman nihil?). Toh gak ada batas untuk mencari teman disegala jenjang maupun lawannya.


"Ciye!", sejak saya TK sampai SMA bahkan saya sudah duduk dibangku kuliah kata itu sering terdengar dan mengiang di telinga saya yang disematkan oleh seisi kelas kepada kita saat ada interaksi dengan lawan jenis (not always, but very often). Kemudian saya berpikir, trend seperti itu muncul darimana, kenapa sedikit sedikit diromantisasi? Trend ini yang membuat baper salah satu bahkan dua-duanya padahal statusnya hanya teman dan begitupun ada pengharapan setelahnya. Penciptaan romantisasi juga tercipta dari lingkungan yang kurang menerima kenyataan dan terlalu terbawa arus emosi.

Saya tidak tahu pasti, tapi saya yakin ini erat hubungannya dengan konsumsi media hiburan, entah genre musik, film, sinetron, tv show, sosial media bahkan literasi juga. Gimana tidak media ini adalah konsumsi masyarakat sebagai hiburan dan tema kebanyakan adalah Love Life yang membius dengan adegan romantis. Coba dipikir, tema apa yang sangat laris? Tema percintaan. Santapan paling ringan bikin hati degdeg an, baper, terbawa suasana. Descendant of The Sun (DOTS) adalah drama korea yang bahkan booming di kelas bangku kuliah saya, temanya cinta yang dilandasi militer dan kedokteran. See.. berbondong-bondong pada nonton. Tapi saya punya drama korea yang temanya bukan cinta atau galau mana ada yang mau lihat seperti SIGNAL dan MISAENG.  Lagu apa yang laris? Tema percintaan. Tema galau Itu yang laku. Dan kita akan merasa, ah lagu ini lagu saya, persis love life saya. Nah inilah kenapa kita bilang bahwa romantisasi sering terjadi. Dari musik pop galau, film cerita cinta di Eropa, sinetron kisah asmara antara anak konglomerat dengan tukang kebun misalnya, rom-com tv shows, K-Drama romance, hingga postingan IG pasangan artis yang relationship goal banget, dll. Apa itu nyata? Apa semua mematok kepada kisah happy ending? Media tahu betul demand target penontonnya.

Bagi saya ini sudah cukup untuk merefleksikan bagaimana pandangan kita terhadap romantisme itu terbentuk. Kita diberi sugesti secara terus-menerus bahwa kisah cinta itu menyenangkan dan akan selalu berakhir bahagia (happy ending), which is not always the case. Ini yang menurut saya menyebabkan banyak yang terpengaruh fantasi asmara ala ala yang kemudian mendorong mereka untuk segera mewujudkan fantasi tersebut. Hasilnya? Pernah lihat pasangan anak SD/SMP yang panggilan sayangnya Ayah Bunda? atau mereka bahkan membuat surat perjanjian karena nonton film Dilan dengan Materai? atau barang couple seperti cincin dengan nama pasangan masing-masing? Geli? Sama. Inilah generasi sekarang, dari yang jaman dulu ciye ciye sekarang disamarkan dengan generasi kemakan tontonan sinetron.

Begitu pun dengan kita yang (nyaris) dewasa, dengan mudahnya mengumbar kalimat “I love you”.

Guys, love is an extremely strong word, and you should not exploit or betray the integrity of that word. Cinta tidak muncul dengan sendirinya secara ajaib. Cinta dikembangkan, perlu dipelihara dengan kepercayaan yang terbalas. Dan itu membutuhkan waktu. Ini proses yang panjang, lambat dan berantakan. Istilah Cinta pada pandangan pertama bukan ide cinta yang sebenarnya tapi hanya sebatas konsep patologisnya saja. 'Cinta pada pandangan pertama' nampaknya hanya merupakan daya tarik awal yang begitu kuat, yaitu nafsu, seperti diberitakan Reader's digest.com.Setelah pertemuan kencan pertama apakah kita bisa langsung jatuh cinta? Gak kan. Apa yang kita rasa hanya sebatas mengaguminya saja dan menilai kepribadian dari percakapan pertamanya. First love itu hanya istilah yang sebenarnya itu samar alias lebih tepatnya kagum. Yah seperti kita mengagumi artis favorit kita.


Lalu bagaimanakah cara mengontrol perasaan agar tidak terbawa emosi ke cinta samar atau romantisasi yang berlebihan? Jawabannya saya tidak tahu. Kontrol emosi setiap orang sangat berbeda atau mungkin kedewasaan yang menyelamatkannya sendiri. Saya bukan ahlinya, apa harus seperti saya membentengi dengan dasar saya orangnya kurang peka. Tidak juga dan bukan keharusan. Mungkin ada kata dimana wanita sanggup menyembunyikan rasa cintanya pada seorang laki-laki, seperti cinta Fatimah Azzahra pada Ali bin Abu thalib. So jangan melebih-lebihkan lebih utamakan sebutlah dalam doa dan sibuklah memantaskan diri, pada akhirnya mereka dipertemukan. Gak perlu muluk bilang PHP atau di friendzone.


Mungkin Anda harus mencoba mengevaluasi kembali emosi Anda lebih sering. Tanyakan pada diri sendiri apakah perasaan Anda itu asli atau tidak. Mungkin Anda terlalu banyak mengonsumsi K-Drama atau sinetron dengan genre romance? Mungkin Anda hanya merasa kesepian dan butuh teman? Atau mungkin Anda hanya suka menikmati adrenalin untuk jatuh cinta, berada di masa depan, hubungan imajiner, tetapi Anda sebenarnya tidak merasakan cinta hanya ingin meluapkan kepada orang bahwa anda jatuh cinta, apa yang Anda rasakan hanyalah kegembiraan berada bersama seseorang? Jangan malas dan kejam saat mengkritik perasaan Anda sendiri. Anda mengenal diri sendiri lebih baik dari orang lain, know yourself before you judge someone. Urutkan diri Anda dan tinggallah pikiran Anda untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, intinya lebih dalam memantaskan diri dalam kutip bukanlah belajar dandan, kesalon, pakai barang bermerk hanya untuk dilirik lawan jenis. Cukup dekatkan diri dengan Tuhan.

Last but not least, cobalah untuk berhenti egois dan rayakan semua jenis kebaikan yang ditujukan kepada kita, serta kebaikan yang kita tunjukkan kepada orang lain. Hanya karena mereka baik kepada Anda, bukan berarti mereka ingin Anda menguasai mereka. Sebaliknya, hanya karena Anda baik kepada mereka, bukan berarti mereka berutang hubungan. Dan ketika Anda menyadari tentang fakta bahwa perasaannya tidak saling, jangan menyalahkan mereka untuk itu. Evaluasilah dirimu. Jangan gambarkan penilaian Anda dengan emosi Anda. Saya tidak mengatakan itu salah, saya katakan itu bukan hal yang paling bijaksana yang dapat Anda lakukan pada seseorang.


Saya terlalu melogikakan masalah perasaan. I might or might not. Kembali ke interpretasi orang ke orang ada pro dan kontra. But in my defense, logika dan perasaan itu harus selaras, kalau timpang bisa jadi potensi masalah. Terlalu pakai logika, hambar. Terlalu pakai perasaan, kacau.

Because you’re not romantically hopeless, are you?

27 April 2017

Rabu, 25 April 2018

[Diary] OMG! My number is lost (Indosat Ooredoo)

Pengumuman aktif kemarin gak guna banget, saya lagi moodnya untuk nulis tapi akhirnya tertunda berbulan-bulan. Kenapa? Karena saya gak bisa masuk blog saya sendiri. Saya tidak pernah lupa password karena selalu saya tulis. Tapi apa gunanya kalau ternyata harus konfirmasi dulu lewat nomor handphone. Dulu sih is OK untuk mengverifikasi lewat nomor HP karena nomor itu juga sudah saya pake dari saya SMA kelas 1 sekitar 6-7 tahun lalu.

Nah ini cerita sedikit kenapa saya off selama ini:

Saya punya pengalaman hangus nomor itu 2x, yang pertama itu telkomsel yang saya pakai sejak SMP kelas 8. Hangus nya juga memang kesalahan saya jaman SMA, karena dulu waktu kelas 11 itu jaman android dual card booming nah saya pake 2 nomer ya nomer telkomsel dan im3. Telkomsel jarang banget dipakai kecuali hubungin orang tua (mahal maklum). Sudah ada peringatan masa tenggang gak saya gubris, akhirnya peringatan masa aktif tapi saya lupa terus mau isi.

Tau-tau udah 1 bulan mati ternyata, terus sama bapak dibawa ke Grapari karena nomor itu bener-bener penting, ternyata gak bisa kecuali jadi HALO pascabayar gitu kalau gak salah. Saya di telepon bapak dan biaya nya tuh 100rb an keatas dan perbulannya walau gak dipakai tetap ditarik 50rb gitu. Nah saya juga gak pakai terus karena nomor im3 saya masih kan. Im3 saya beli karena banyak bonus ke sesama (belum marak Whatapss) temen saya juga banyak pakai indosat toh. Akhirnya nomor cantik telkomsel saya lepas. Selamat tinggal~

Yang kedua ini ada perjuangannya, yaitu nomor im3 yang saya jaga terus sampai 6-7 tahun dengan melewati ganti handphone beberapa kali. Intinya nomor ini penting karena banyak kontak ke teman yang lain, verifikasi google, blog dan lainnya.

Cerita mengaktifkan nomor indosat yang hangus (berhasil tapi panik) 2018:
Saya datang ke Gerai Indosat Simanjuntak Yogyakarta itu tanggal 16 Februari 2018 dan sudah antri lama karena dateng gak pagi banget dan ternyata ZONK. Customer service nya bilang kalau "nomornya mbak nya (saya) udah gak bisa dipakai mbak karena sudah diblokir". Saya sudah menjelaskan bahwa nomor ini masih terima sinyal tapi gak bisa buat hubungin atau dihubungin siapa-siapa. Mbaknya bilang "Gak bisa mbak ini nomor sudah lama mati" (Sedikit kecewa, saya itu pelanggan setia 6-7 tahun). Antara pasrah tapi gak rela...

Kasus: Nomor saya masih bisa terima sinyal bahkan penuh dan karena tanggal 14 saya pakai sms dan telepon gak bisa, saya telepon juga gak bisa. Nah saya khawatir kan apa udah hangus tapi tanggal 29 Januari masih saya pakai bisa.

Akhirnya gantilah saya nomor tanggal 19 Febuari, karena saya gak betah untuk gak punya nomor. Nomor Whatapps saya juga saya ganti karena saya mempertimbangkan risiko nomor im3 saya nomor cantik jadi takutnya kalau di retur jadi nomor baru cepet kebeli dan dipakai orang nah dia bisa pakai Whatapps saya dong (risiko kedepan sih).

Akhir februari tepatnya saya lupa, saya balik lagi ke gerai indosat karena masih kepengen nyoba, karena pertimbangan tanya sana sini terus nomor penting juga kan (masih ada rasa gak rela). Tapi keadaan udah tidak menerima sinyal sama sekali. Gini ya seharusnya kalau mau di blokir, mati, hangus, ada peringatan se enggaknya sms kek. Tapi entah kenapa indosat gak ada kabar, tiba-tiba aja gitu hangus. Nah mana tau kalau gak ada peringatan kan. Dan tidak bisa.. udah ah saya bete, rempong, bodo amat. selesai. 

Lupa Sandi Blog (harus verifikasi lewat nomor handphone?):
Tapi memasuki bulan maret, laptop yang umurnya sudah 10 tahun rusak juga Sediiihhhh... nah diperbaikilah sama bapak saya, dan saya baru ingat ternyata blog dan google saya ada di sana. Terutama Account Blog login disana gawatlah saya kelipungan setengah mati. Pinjem laptop bapak sama adik. Nyobalah akhirnya dengan email dan password yang benar karena catetannya ada pake spidol di belakang lemari. Eh Google+ minta verifikasi menggunakan nomor hp yang mati itu. OMG!! Lemeslah saya semua tulisan saya disana, banyak post yang belum diupload.

Bingung saya, Gimana? Padahal ini blog dari tahun 2012 ada juga yang dari 2010. Nyeselnya itu tulisan saya yang belum diposting disana. Sudah verifikasi jelas-jelas gak bisa karena nomornya pun mati, terus coba pakai  verifikasi 2 yang pakai pertanyaan lain, tetep aja gak bisa padahal cuma nyebutin bulan sama tahun pembuatan, karena ini akun bukan Gmail nah lupalah saya pada akun gmail nya (dulu masih Yahoo). Pakai email lain untuk verifikasi ditolak, padahal sudah mengirim kode di email itu. Kode nya sudah dimasukan ke perintah, muncul tulisan gak bisa intinya, pasti langsung balik ke osi nomor hp.

Belum bisa move on dari nomor lama yang dipakai terus, akhirnya aku paksa lagi ke gerai indosat lagi. Dengan landasan doa. Bismillah.

Tanggal 16 Maret 2018, saya ke gerai indosat simanjuntak pagi, eh sampai sana kenapa sepi? ternyata offline. Untung nih ya rumah saya gak begitu jauh dari sana. Yaudahlah akhirnya makan Saoto Batok Sambisari dulu nanti pulangnya mampir Hartono Mall (Yogyakarta Gerai Indosat ada 2, yaitu: Simanjuntak dan Hartono Mall). Disana enak antrinya gak begitu banyak kayak di simanjuntak, saya kesana habis zuhur (karena jumat, habis jumatan). Kalau gak salah cuma antri 7 orang.

Setelah minta nomor ke mbak yang jaga dipojok, saya dikasih selembaran (lupa nomor berapa). Nunggu sekitar gak nyampe 5 menit sudah dipanggil counter 6. Saya langsung disapa baik sama mbaknya, tapi panik nanti kalau ditolak lagi bilang gak bisa.

Saya: Mbak kalau mau aktifin nomor yang hangus bisa?
Cs: bisa, dengan siapa? nomor hp nya berapa ya?
Saya menjawab sama Cs nya ngetik dilaptop nomer dan nama saya.
Cs: Ini mbaknya hangus dari bulan Februari tanggal 22 ya?
Saya: (kaget) lah tapi ini saya gak bisa pake dari tanggal 14 Februari mbak, dulu itu cuma nerima sinyal tapi gak bisa di isi pulsa bahkan telpon masuk atau keluar, saya gak tau kalau hangus?
Cs:Oh gitu mbak, mbaknya bawa sim cardnya?
Sayangeluarin simcard yang masih utuh dengan wadahnya saya ambilkan di tas.
Cs: Oh kemungkinan kartunya rusak mungkin mbak (sambil ngeliatin kartu saya).
Cs nya langsung ngecek lagi di laptopnya, gak tau ngapain saya cuma ngeliatin mbaknya. Gak lama setelah itu saya diajak ngobrol lagi sama Cs nya.
Cs: Gini mbak, nomor mbak masih terdaftar jadi mungkin bisa diaktifkan 1-2 bulan lagi, soalnya belum sampai 30 hari setelah hangus mbak.
Saya: Oh jadi gak bisa sekarang langsung ya mbak? harus nunggu 1 bulan lagi?
Cs: Iya mbak soalnya nomor ini masih terdaftar atas nama mbak, harus tunggu minimal 1 bulan lagi. Mbaknya dateng sini bulan depan lagi saja, bawa KTP sama simcard nya lagi.
Saya: Tapi bisa kan mbak? (Panik)
Cs: Bisa mbak, tapi memang harus menunggu 1 bulan dulu
Dan di tutuplah percakapan hari itu dengan Cs yang lebih ramah dari yang simanjuntak. hehe.

Alhamdulillah. Gak apa deh nunggu kalau bisa kenapa enggak coba, kutunggu kamu nomorku. Sebenernya tetep deg deg an (panik) sekarang atau besok kalau gak bisa, berarti saya harus ngerelain semua tulisan, blog, email, google+, account lainnya kecuali yang masih connect dengan handphone.

Tanggal 17 April 2018
Walaupun jadwal saya super padat dihari itu tapi saya usahakan ke gerai lagi. Pilihan saya Hartono Mall, kenapa? pertimbangan Cs nya lebih ramah, kemungkinan ditanggapi bisa, kemarin disana juga, Operasional Gerai Indosat sesuai Operasional Mall dan tentu antrinya nya gak selama yang simanjuntak walaupun lebih deket sih.

Disana antri 2 orang lansung deh cepet, terus saya tanya seperti awal saya ke Hartono, masih suruh nunggu minimal besok. Pulang dengan tangan kosong, malah jalan-jalan muterin Hartono sampai pegel kaki.

Tanggal 19 April 2018
Kesana lagi deh, biasa ya ke Hartono Mall antri 20 orang saya dapet nomor 136 hari jumat sebelum jumatan. Karena lama diputuskanlah jalan-jalan ke hypermart sama cari minum sekitar 15 menit, karena takutnya udah lewat nomor antrian. Tapi jjeng jjeng baru maju 3 orang dari awal saya lihat. Saya langsung cari tempat duduk, lama sekitar 40 menitan lah nunggunya, itu aja yang cowok pada kabur dulu sebelum dipanggil jadi saya bisa lebih cepat. Saya akhirnya dipanggil counter 5.
Saya: Mbak saya mau aktifin nomor hp? kemarin suruh balik lagi 1 bulan?
Cs: Dengan siapa? Nomornya berapa?
Saya sebutkan deh, sambil cari KTP sama simcardnya di tas. Cs nya sibuk mencari di laptop seperti biasa.
Cs: Mbak ini nomor mbak hangus 22 Febuari, nah mbaknya bisa ngaktifkan tapi pascabayar mbak? Biayanya sekitar 110 rb sudah dapet kuota internet 30gb, sama nelepon dan sms.
Saya: Lah, gak bisa yang biasa aja ya mbak? harus pascabayar.
Cs: Iya mbak, ini pun harus saya coba dulu, kalau bisa ya pascabayar mbak.
Saya: Lah mbak, kalau pascabayar biayanya 110 itu mbak? terus gimana?
Cs: Iya mbak nanti biaya awal nya 110rb, besok satubulan setelah ini bisa ganti ke paket yang biasa mbak. Ini sudah dapet kuota 30gb sama unlimited youtube sama medsos.
Saya bingung mau jawab gimana, bukan gak ada duit, tapi ini cuma buat aktifin blog masak harus bayar segitu. Keterlaluan sekali 100rb dan besok masih ditagih setiap bulan bayar pascabayar. OMG!! Mbok tolong aku gak butuh, biaya ku cukup 100rb buat 2 nomor hp, tambah satu jebol nih kantong. Karena saya panik, mbak Cs nya ngajak ngobrol lagi.
Cs:Gimana mbak?
Saya: Ini saya sudah ganti nomor pakai Indosat lagi juga mbak, nomornya tuh cuma buat verifikasi email aja, nanti juga gak kepakai.
Cs: Atau ini aja mbak ada paket 25rb dapet sms dan telepon. Biayanya 38,5rb, ini mbaknya bisa besok sebelum tanggal 20 mei kesini buat pembatalan.
Saya: 25rb mbak? (mata saya bersinar hehe) Terus?
Cs: ini kan tetep pascabayar, karena mbaknya cuma buat verifikasi email, nnti mbak bisa ubah nomornya, terus sebelum tanggal 20 mei harus kesini lagi pembatalan supaya gak ditarik pembayaran. Mau gimana mbak?
Saya:Yaudah saya mau yang itu aja? (Batin dari pada 110rb)
Cs: (ambil formulir) Ini mbaknya ngisi sampai sini, lalu TTD disini. (Berkas Migrasi Pascabayar)
Saya mengisilah di form itu. Mbaknya cek KTP saya, sebelumya sudah saya kasih KTP sebelum kasih pas dia cek nama sama nomor HP saya.
Saya: Udah mbak.
Cs: Bisa mbaknya bayar dulu 50 rb langsung kesaya. Biaya Free Abonemen sama Billing Payment jadi 50rb mbak.

Saya ambil uang di tas dan antara ngedumel dalam hati yaelah katanya cuma 25rb tadi bilang 38,5rb sekarang nambah jadi 50rb. Yaudah daripada 100rban, terus blog ini kacau.
Sekitar 5 menitan sudah jadi nomor saya akhirnya sama dikasih pesan sama mbaknya suruh kesini lagi sekitar sebelum tanggal 20 mei 2018. Saya malah coba basa basi bayar lewat apa? sok sok an mau saya pakai.

Terus sudah deh begitulah saya mendapatkan nomor saya kembali dan blog saya sudah kebuka horeeee!!!. Walaupun jadi pascabayar. Diperjalan pulang saya mikir apa saya pakai aja ya setiap bulan juga cuma bayar 25rb gak masalah kan. Tapi lama kelamaan saya mikir setelah tanya sana sini, kata mbak saya kok gitu harus pascabayar, ditipukah? Apakah saya ditipu atau emang gitu prosedurnya?
Terus saya coba mencari cara lewat email cs@indosatooredoo.com di web ada berkas pertanyaan. Soalnya saya perlu nanya apa pembatalan itu bayar haha (masak saya bayar lagi kan bete). Bukan itu doang sih karena sekarang saya pakai Yellow nya Indosat yang 1rb/hr dapet 1gb itu saya merasa ditipu dan lemot banget. Karena saya kehilangan 26rb pulsa diakibatkan paketan. Padahal kuota saya masih 200mb hari itu. Pulsa saya disedot 26rb an dan baru ada peringatan kalau saya internet tanpa paket/ dengan pulsa 26rb. Gak masalah terus yang kedua lagi baru disi 10rb dipake 2x Yellow 1rb/hr dapet 1 gb, kesedot lagi pulsa saya 7rban padahal kuota masih 100mb. amazing saya gak mau pakai lagi Yellow Indosat deh.

Saya nanya 3 pertanyaan: Biaya pembatalan pascabayar, Cara mengubah reg. KTP dan KK, dan Yellow itu. Gak nyampai 5 menit sudah dibalas melalui email. Biaya pembatalan gak dikasih tau malah cara pembatalan bawa apa aja dengan (annisa). Terus yang kedua ketiga dijawab dan ternyata Reg KTP, KK itu bisa diubah. Maksud hati karena nomor ini tuh saya dapat dari paket internet dulu di counter udah di registrasi.

Ganti KK/KTP Registrasi Indosat:

Sehubungan dengan merubah data silahkan bisa ketik UNPAIR#NO.HP kirim 4444, kemudian bisa daftar ulang kembali ketik: ULANG#NIK#NomorKK# SMS ke 4444.
Ternyata saya gak perlu ke gerai indosat hahaha. Baru tau maklum.

Yellow bisa dengan mengirim screenshot sisa kuota dan sms yang 7600 itu tapi terlanjur udah lama dan basi yang sc kuota gak ada. Yaudahlah. Gak bisa kembali gak apa. Sekarang saya mikir besok bayar gak ya pembatalan hahaha.

26 April 2018.

Senin, 15 Januari 2018

[Diary] Goodbye Kacang & Apin

Februari 2017, dimana saya sibuk dengan proposal skripsi dan menuju sidang. Saya merasa stress saat itu hingga hampir frustasi. Pada bulan akhir bulan itu ibu saya membawa seekor kucing dengan warna belang hitam abu-abu dengan kaki seperti kaos kaki warna putih. Saya sangat suka kucing walaupun itu kucing kampung yang notaben nya kucing jalanan. Kucing itu masih sangat kecil tapi sangat lincah.
Ibu dan saya sama-sama suka dengan kucing, bahkan disela sibuk saya mau saja mengurusin seekor kucing dan meninggalkan rasa frustasi saya terhadap akhir semester. 
Kucing itu diberi nama Apin, sejarahnya entah dari mana hanya saja tetangga saya anak kecil suka nonton upin ipin bilang itu 'apin'. gak jelas sih. Tapi kayaknya fakta. kucing ini ditaruh digarasi mobil gak mungkin didalam rumah, karena bapak saya gak suka kucing, bukan hanya kucing semua binatang peliharaan.
Akhirnya ia tinggal di garasi dengan kardus seadanya. Tapi bulan maret saya harus KKN dan itu membuat saya harus berpisah dengan Apin. 
Apin (fotonya hilang kena virus) adalah kucing yang sangat lincah bahkan bapak saya yang gak suka kucing suka lihat tingkahnya. Ketika diajak mainan bahkan Apin bisa berguling-guling salto dilantai dan lucunya lincahnya ini gak akan capek malahan saya yang capek. Apin itu anakan dari kucing tetangga yang jenisnya juga kucing kampung. Kalau gak salah sih cewek si Apin.
Apin akhirnya punya teman bulan april 2017. Entah darimana asalnya kucing itu mengikuti Apin bahkan tidur sama Apin di garasi. Sebelumnya ibu saya niat buat ngasihin kucing itu ke orang lain tapi saya larang karena sepertinya kucing yang lebih besar sedikit dari apin itu sakit, dan setiap diberi makan, makannya lebih lahap dari Apin.
Akhirnya dipelihara lah 2 kucing itu. Dan saya beri nama kacang, karena awalnya saya panggil kucing tapi kepleset terus jadi 'cang' hehe. Kacang ini sepertinya beberapa bulan lebih tua dari Apin. saya suka semuanya dari main berebutan berdua sampai saya suka elusan mereka dikaki bahkan suara mereka kalau minta makan.
Tapi setelah itu hal yang gak diinginkan terjadi.......
Apin meninggal akhir bulan april itu, entah kenapa? dia gak mau makan secara tiba-tiba. Setau saya dia pernah mainan sapu lidi dan saat itu mulutnya kena. Walau kucing kampung saya memberi makan mereka sangat macam-macam, kadang ayam, gereh kranjang dan makanan kucing dari toko. Saya gak tau Apin itu kenapa tiba-tiba lemas, banyak tidur bahkan susah untuk dikasih makan. Kalau gak salah 3-4 harian keadaanya semakin parah dan kurus. Saya sampai browsing di internet, katanya kasih tempe, madu, telur... bahkan makanan kemasan kucing basah bahkan susu kucing. Tapi apa daya dia tidak menyentuhnya. Saya paksa ia makan sampai saya suapin terus biar dia dapat energi. Kacang masih menemani si Apin disana bahkan kadang karena saya takut Apin diganggu, karena kacang sangat jahil, kacang saya bawa tidur dikamar saya. Saya sangat telaten memberi makan Apin bahkan saya beli makanan buat Apin dan menghabiskan uang jajan saya. Saya bingung, saya setiap hari menyuapi hingga malam sebelum dia kembali ke surga, saat saya suapin dia memuntahkan kembali dan kembali tidur. Saya hanya bisa berdoa agar Apin sehat.
Keesokan harinya tubuhnya sudah mulai agak kaku, saya rasa ahhh... dia masih bernapas bahkan mengeong, saya kuliah saat itu jadi harus meninggalkan Apin dan Kacang. Saya pulang sore hari itu dan saya dikamar mainan hp, Ibu saya bilang bahwa apin sudah kaku. Dan benar firasat saya esok hari, dia telah dipanggil ke surganya. Apin dikubur ayah dan ibu saya, karena saya gak tega lihat bentuknya. saat matipun saya hanya bisa meliriknya di dalam kotak.
Tuhan sayang Apin untuk menjadi kucing surga, usaha saya hanya bertahan 3-4 hari untuk menyelamatkannya. 
Setelah itu saya rawat hanya tinggal satu, Kacang. Kacang juga super aktif, tapi kucingnya sangat pendiam jarang mengeong. Bahkan selalu saya ganggu supaya dia mengeong karena suaranya yang khas bikin saya suka. Kacang adalah kucing yang suka menempel deket tubuh karena cenderung hangat. Bahkan karena skripsi, dia selalu menemani saya lembur dikamar, entah tidur dikasur atau dimeja. Intinya dikamar saya hehe.
Kacang itu bisa tidur diatas kertas atau buku yang banyak saat saya belajar atau mengerjakan skripsi bahkan mengganggu saya saat menulis. Dia suka mainan buku yang dibolak balik atau sekedar pensil. Bahkan Kacang suka pijatin saya. Saya pernah tidur benar-benar sebelahan sama kacang, dia bahkan jadi tempat curhat sayaa... (kaya orang gila) hehe. Kacang itu makannya banyak bahkan susu kucing, makanan kaleng, makanan kering, nasi, telur, roti, mendoan semua suka.
Entah mengapa saya sayang sama kacang bahkan dia keluar rumah pun saya cari. Tapi karena didalam rumah kalau pagi suka ganggu bahkan pup di dalam rumah jadi akhirnya ditaruh di atas rumah tempat jemur baju setiap malamnya. Tapi saya menyadari ada yang aneh sama kucing itu, lama kelamaan hidungnya menghitam dan kacang timbul kerak ditelinga ujung.
Sebenarnya kacang banyak mengalami sakit, awalnya dia bernah berair matanya seperti 'belek' pada manusia. Akhirnya ditetesin deh dan sembuh, kejadian itu berlangsung 3x diwaktu yang berbeda entah kenapa Kacang yang ditemukan awal sakit, tetap sakit sakitan sampai dihidupnya. Benar saya tetes 2x sehari. Saya mandiin 2 minggu sekali karena bau aja, soalnya kucingnya juga gak bener-bener dikurung dalam rumah. Kacang juga pernah kena kutu telingga, telingganya bakal mengeluarkan cairan yang gak sedap bahkan terus menerus. dan telingganya akan mengeluarkan kotoran yang luar biasa banyaknya. Saya baca diinternet itu akan hilang jika di bersihkan rutin. Dan cara itu berhasil, akhirnya sembuh.
Sebenarnya Kacang itu pintar dia hanya akan mengeong kalau lapar dan minta keluar rumah buat pup atau kencing. Dulu sempat suka lari-lari dikebun kacang depan rumah. Ah ini juga salah satu alasan kenapa namanya kacang. Saya dulu mau cariin aja susah karena lari disawah sama teman sesama kucing, dia hanya pulang kalau lapar atau hujan.
Bulan November.......
Dan akhirnya semakin parah, kerak itu tumbuh di telinga dan hidung agak tebal dan bawah bibir dan mata semakin menghitam. Saya mandiin lebih sering 1 minggu sekali supaya kerak hilang, bahkan saya olive oil dan belereng, hilang sih.. cuman pindah kaki..
Saya pernah konsultasi dokter, shampo khusus, dan salep pernah saya kasih. Tapi ternyata tetap semakin parah, dan kalau dia gak mandi baunya minta ampun. Saya frustasi bagaimana keadaanya, awalnya masih saya perbolehkan tidur di tempat saya tapi lukanya rontok dan sejak itu saya gak pernah bawa kekasur. Tapi kacang selalu main sama saya bahkan suka mengelus kepala ke kaki saya. suka duduk dekat saya, dan bahkan pijat.
Entah kenapa bapak saya sangat gak suka, kacang sekarang emang berisik selalu mengeong dan mengaruk-garuk tubuhnya dengan luka dan bulu yang rontok. Bahkan dia akan mengeong minta makan terus, ada juga kejadian yang membuat bapak saya tidak suka karena dia pup gak dipasir lagi, karena dia tinggal di lantai 2 dekat kamar bapak saya.
Saya ingat bagaimana saya memanggil kacang dan dia akan mengeong, dia mau sama saya kalau ada maunya, lapar. kalau dimandiin pasti mengeong tapi kalau dielus kepala pasti diem. Saat aku menyiapkan makan didapur bahkan dia akan menggaruk ke lemari kayu dan mengeong, kacang sekarang sering bersuara.
Terakhir kali bulan November akhir dia benar-benar tinggal diluar rumah. Karena bapak saya semakin emosi, dengan adanya Kacang, karena dia akan mendekat sama orang yang sedang makan (mengganggu) minta makan padahal dia sudah dikasih. Tubuhnya semakin gak karuan, tapi saya masih aktif kasih makan, obat hingga mandiin. 
Ternyata setelah saya konsul dokter, kacang terkena scabies. Kutu ini hidup dibawah kulit dan hisap darah, karena dia membuat trowongan dikulit makanya banyak kulit yg mengerak. Kacang semakin mengaruk menjadi-jadi. Saya konsul katanya rekomendasikan suntik. Tapi saya saat itu baru lulus kuliah, sudah gak ada uang saku. Uang saya didapatkan dari kerja lepas, dan sudah saya belikan makanan kucing setiap minggu 11k, shampo sebazol 250k bahkan salep 25k. Bahkan katanya kutu ini anti belerang makannya. Uang saya hanya habis untuk Kacang, bahkan saya harus sembunyi-sembunyi hehe.
Bulan desember......
Hari-harinya semakin parah yang hanya ditelingga, muka, leher, kaki dan sudah menyebar ke ekor perut bahkan badan. Bulunya rontok hebat, keraknya semakin banyak bahkan jika dibersihkan sekarang 2 jam lagi ada. Tubuhnya semakin lama kurus padahal makannya banyak dan pup nya sehat.
Tapi kacang gak seaktif dulu, dia hanya mengeong minta makan, ikut sana-sini, garuk-garuk, bahkan pijat-pijat.
Dulu ibu saya pernah larang saya mandiin Kacang, karena saya ikut gatal-gatal. Bahkan kaki saya banyak luka-luka akibat saya garuk ketika gatal. Dari desember hingga januari saya tetap memandikan kacang rutin supa kerak nya hilang. Tapi bulunya semakin rontok.
Akhirnya januari 2018, keadaanya semakin parah bahkan kakinya sudah gemetar, bahkan hingga badannya. Kacang hanya minta makan, tidur dan garuk-garuk. Kenapa gak bawa dokter? karena mahal suntikannya, saya belum kerja jadi mana bisa menghidupi seekor kucing kalau gak ada sokongan, yang bisa saya lakuin hanya memberi makan, salep dan mandiin dengan shampo itu.
11 Januari 2018, Kacang sempat aku mandiin bahkan tanganku luka-luka kena cakarannya dan juga sempat digigit gara-gara aku sibuk sikat keraknya. Dalam hati gimana hilanginya, padahal udah sekian kalinya aku obatin. Kacang selalu pulang minta makan bahkan 3-5x sehari. Dan dia tertarik untuk masuk kamarku setelah itu, dia bahkan menunggu aku didepan kamar kalau aku masih tidur. Keadaanya semakin memprihatinkan, kaki kanan belakang diangkat dan tubuhnya bergetar dengan pantat yang biasanya ditunjukin ke saya sekarang terlihat bergetar, semakin hari badannya habis bahkan rabut di perut dan leher. Mukanya cepat berkerak.
14 Januari, Kacang pun pulang telat, pagi itu dia gak muncul, saya dan ibu saya kira apa udah mati tapi dimana, saya khawatir, bahkan ibu saya juga kasian sama kucing malang itu. Malam harinya saya masih sempat kasih makan bahkan ia makan dengan lahap sampai piring kosong. Tapi kenapa paginya hilang. Setelah saya ngobrol itu dan khawatir, dia pulang dengan tubuh kurusnya dan suaranya yang beda dia mengaruk kayu laci dapur seperti biasa sambil mengeong itu pukul 10 pagi. saya kasih makan gak mau, dari ayam, gereh, sarden, urang, kerupuk kesukaanya, makanan kucing, bahkan sosis. Dia menolak dan hanya ingin tidur, gejala hari-hari sebelumnya dia hanya akan tidur dengan menekuk kaki nya dan diam dimana pun intensitas garuknya juga berkurang seperti dia sudah gak tahan dengan gatalnya. Akhirnya dia lemas karena gak makan seharian, siang dia mengeong seperti minta makan, dikasih gak mau hanya minum terus. Ahhh.. kayak Apin ketika mau mati...
Dia dikasih dikotak kandangnya, tapi dia hanya tertidur saya biasanya dia akan lompat gak mau padahal, sampai dia pindah kekarpet dan juga tidur, posisi tidurnya beda seperti biasa dia seperti pasrah kepalanya langsung taruh lantai kesamping. Saya pindah dikotak juga tidur, kukasih sosis digigit tapi udah gak di makan. Sorenya dia mengeong dirumah hanya ada saya.
Saya buka pintu dan saya kasih sosis yang baunya paling menyengat dan bisa dicacah gak mau,dan akhirnya kakinya gak kuat dan jatuh tersungkur lemas. Saya menahan nangis karena dia seperti gak ada tenaga.
Akhirnya sampai malam kacang hanya tidur dikotak, sesekali saya lihat keadaanya dia mengeong saja mendongakan kepala dari kotak dan tidur lagi. Sampai malam itu hujan saya pindah kotak agak kedalam tapi saat kupindah dia gak bergerak hanya bernapas dan saya bilang "pindah yaa cang" dia mengeong pelan sambil membuka mata nya. Saat ibu saya menutup ternyata dia hanya bernapas. Sore itu badan kurusnya gak kaku tapi saya tau dia sangat lemas. Malam nya bahkan hingga pukul 2, saya sekedar liat dari jendela keadaannya. tapi dia gak bangun. Dan saya tertidur akhirnya....
15 Januari 2018, Kacang sudah tidur untuk selamanya, ternyata "meong"an terakhirnya tadi malam adalah ingatan terakhir tentang suaranya. Karena saya bangun kesiangan, bapak dan ibu saya yang mengubur, katanya badanya udah kaku. Ahh.. saya sangat sedih, bahkan kadang kalau teringat saya menangis. Kacang... taukah kamu aku sangat sedih waktu kamu mengeong saat kupindah, aku tau kacang katarak, peglihatannya mulai kurang tajam semenjak kena scabies. tapi dia menatap. pagi terakhir kamu minta makan pagi telat dan mengaruk pintu laci dapur seperti biasa tapi kamu gak mau makan. Mandiin terakhir 11 Januari dan bekas cakaranmu masih ada sampai sekarang, tapi kenapa kamu udah pergi.
Ahhh... Tuhan memang baik, dia bawa kamu kembali karena biar sehat, gak ngerasain sakit dan gatal akibat kutu. Padahal aku bermimpi kamu kembali sehat dan main sama saya. tenyata enggak. Kacang sudah di Surga. Meong an dan saat kamu jatuh lemas masih teringat sampai sekarang. Selamat tinggal Kacang terimakasih untuk bahkan kurang dari satu tahun dari aku skripsi hingga aku lulus. Ternyata kacang mau menyusul Apin temannya. 

Selamat tinggal kucing kampungku, Kacang & Apin.

16 Januari 2018


Jumat, 22 Desember 2017

[Diary] My Precious Kindegarten

What your day? Hehe. I’m really amazing today. By the way, saya kembali lagi menulis dihari ini dengan pikiran yang entah terlintas dari apa, saya hanya teringat setelah melihat foto jaman kanak-kanak saya dengan seragam khas berwarna olive dengan dasi kupu-kupu ini.

Kalau dipikir-pikir ini sudah sejak tahun awal 2000an. Saya selalu menyimpan foto dengan sangat baik dalam album bahkan akan selalu saya simpan sebagai tanda kenang-kenangan. Ya walaupun kalian pun lupa saya pun lupa setidaknya saya masih bisa mengenang pernah berteman baik dengan kalian dan all my teachers, thank you so much for your guidance.

Saya bersekolah di taman kanak-kanak ini karena paling dekat dari rumah dan saya masuk TK masih berumur 3 tahunan. Kenapa saya memilih sekolah? Karena awalnya saya hanya mengikuti tetangga saya sekolah dan keterusan minta sekolah haha. Masa taman kanak-kanak ini banyak yang terlupakan bahkan nama teman-teman yang ada difoto saja ada yang lupa. Apa kalian ingin kembali kemasa ini? Pikiran saya mungkin iya dan tidak. Kadang saya berpikiran untuk kembali ke masa ini, dimana hanya bermain dan tanpa beban yang lain.

Mungkin ada ungkapan hadiah gak selalu terbungkus dengan indah, kadang Tuhan membungkusnya dengan masalah, tapi didalamnya selalu ada berkah. Tapi ketika saya melihat masalalu, hal yang pertama yang saya ingat dulu daya ingin menjadi besar dan bisa merasakan dunia orang dewasa. Ternyata dunia baligh sangatlah rumit dan jalannya tidak selalu lurus. Banyak lika liku yang kadang membawa mu ke bagian bahagia maupun sedih. Inilah roda kehidupan yang terlintas dan kalian temanku adalah hal yang berharga yang datang untuk mengisi hidupku.

Kembali lagi dengan foto, sebenarnya banyak foto saat saya taman kanak-kanak di dalam album tapi karena saya tidak dapat membagikan seluruhnya (banyak dan bukan digital hehe) jadi saya hanya dapat membagikan ini.

Dimulai dari saya TK kecil, entah apa sebutannya seingat saya namanya tingkat nol kecil hehe. Saya masih ingat sekolah saya ini dulu ada di perbatasan desa dan kenangan bangunan sekolah tinggal kenangan. Setelah saya lulus dari sana 1-2 tahun sekolah ini dipindahkan dan lahannya dijadikan sebuah pasar yang mungkin akrab disambangi masyarakat banyuraden yaaa, pasar tlagareja.

Saya dulu sangat tomboy dengan potongan pendek tapi girly nya tetap dibumbui ibu dengan jepit rambut kupu-kupu atau pita dengan aksen kerlap-kerlip. Saya dulu bukan anak yang tinggi bahkan bisa dibilang kecil. Gaya saya dulu hits juga hehe, dengan kaos kaki warna-warni, renda, jaring atau pita dengan sepatu yang super hits taun itu oxford, dandy bahkan sport. I’m so glad about my childern fashion. Saya berterimakasih sama ibu, yang mendandani dengan fashion hits jamannya hehe.

Ingatan saya gak ada jaman ini, hampir lupa apa yang saya lakukan. Mungkin hanya main ayunan, seluncuran, gantungan atau jajan makanan coklat “yoyo”. Saya sudah lupa apa yang saya lakukan masa ini, satu yang saya ingat yaitu ketika saya akan berfoto individu dibelakang gedung tk dengan diberi background putih sampai suruh berdiri di kursi karena saya pendek. Hehe.

Tentang teman saya sudah lupa sebagian namanya mungkin malah ibu saya lebih tau dari saya. Foto ini diambil tahun 2000 awal. Di foto ini saya berada paling pojok (kiri) dan paling full body photo hehe. Saya paling bisa melek dari yang lain karena saya berada tepat dibawah pohon sehingga posisi saya paling teduh. Ini bukti kalau setiap foto kelas atau grup saya pasti ada dipojokan entah paling pojok atau cenderung condong ke pojok. Dan hal ini sampai saya kuliah, apa takdir saya dipojokan haha.
Selanjutnya saya mau mengecek ingatan saya terhadap nama teman dan guru saya hehe. Dari kiri (guru): Bu Tri, Bu Fat, Bu Tus kalau saya ingat ini. Sekarang menuju teman-teman saya, dari (kiri): saya, dina, dinar, pipit & maya (saya lupa karena kembar), gery, aping, -, reza, ria, sesa, devi. Lalu kebawah dari (kiri): david, aryo, -,-,-, indra,-, mera. Benar sekali saya lupa 5 orang dalam foto itu, bagi teman saya tk tolong kasih tau saya yaa yang tau atau baca, siapa tau foto kalian ada yang disini? Hehe. Saya masih hafal walau sudah 17 tahun lalu karena sebagian teman adalah teman sekolah saya di jenjang lain atau mereka teman saya di TPA.


Selanjutnya saya masuk ke jenjang tk nol besar. Saya masih gak tau kenapa dinamai itu, atau mungkin karena sebelum kelas satu jadi nol deh. Kalau tk nol besar ini lebih banyak orang dan mungkin saya juga lupa.

Gaya saya disini sedikit berubah, rambut saya sudah gak pendek, dengan style yang khas sampai SD dan jadi ciri khas saya yaitu kucir belakang sedikit dengan poni dan macam-macam bentuk kucir. Gaya saya berubah dan ini awal saya menjadi ‘social anxiety’, dimana saya sulit berkomunikasi atau takut berbicara pada orang lain, saya cenderung diam pada komunitas teman. Bisa dibilang seperti intorvert, yang pemalu dan pendiam bahkan saya harus ditunggu sama ibu saya selama sekolah dan jika saya ditinggal saya akan menangis minta pulang.

Ibu saya bercerita dulu saya sempat menangis setiap sekolah, kalau ditinggal tidak mau, kalau nunggu harus didalam ruang kelas. Kalau ibu saya menghilang dari hadapan saya, saya langsung menangis sejadi-jadinya. Bahkan ibu saya pernah mengajak saya pulang kalau saya sempat menangis, tapi apa yang saya jawab saya tetap pengin sekolah. Aneh. Saya lupa kenapa saya bisa seperti itu, sampai-sampai rasa penakut, pemalu dan pendiam saya terbawa sampai sekarang.

Mungkin kalau dulu psikiater sudah terkenal seperti sekarang saya bakal dibawa kesana untuk konsultasi (maklum dulu taunya psikiater adalah tempat konsul orang gila). Akhirnya keluarga saya membawa ke kyai dan saya dipasangi kalung bertuliskan lafal ALLAH. Saya pakai kalung itu sampai umur 16 tahun dan akhirnya dicopot. Tapi kata ibu saya setelah dipasang kalung itu rewel saya berhenti (entah itu kepercayaan atau apa? tapi itu sungguh terjadi).

Saya pernah mencari apa saya ini mempunyai kepribadian introvert atau hanya pemalu. Saya tidak tau tentang psikologi secara detail, tapi menurut saya bukan introvert. Kepribadian introvert lebih suka menyendiri tanpa teman, beda saya lebih suka kumpul dengan banyak orang tapi hanya yang saya akrab. Saya bisa menyampaikan unek-unek bahkan curhat sama teman-teman, dan jika kalian mengenal saya lebih jauh kepribadian saya beda dengan apa yang kalian lihat yang terlihat pendiam.

Sebenarnya saya sudah tau dari SMA, saya mulai mengatasi dengan berbagai kegiatan organisasi untuk meningkatkan kepercayaan diri saya dan social anxiety ini. Dulu saya takut di telpon orang bahkan gak saya angkat, sekarang saya sudah berani mengankat telpon.

Setelah saya bertemu atau sekedar chat dengan teman lama, pasti mereka bilang dulu saya adalah pemalu dan pendiam agak beda sekarang. Saya jawab “Yes”, saya menyadari itu dan sampai sekarang saya masih mengatasi social anxiety saya.

Kembali ke masa tk nol besar guru saya masih sama bu nanik dan bu fat. Hehe. Hal yang saya ingat ketika nol besar adalah pengecekan golongan darah, saya dulu melihat bagaimana teman saya menangis sampai kejar-kejaran dibawah kolong meja, kamar mandi hingga kantin ketika akan dicek. Dan saya berdiri didepan pintu ruang pengecekan dengan menatap seluruh teman saya yang menangis setelah di cek atau apapun itu. Setiap ingat masa sekolah saya hanya ingat ini.hehe. super pelupa, hanya tersimpan di memory sementara :p

Selanjutnya saya mau mengecek ingatan saya terhadap nama teman dan guru saya hehe. Dari cewek (kiri atas): Ani, Ria, Pipit & Maya, Aping, Mera, -, Devi, Bela, Sesa, Dina, Sinta, -, Dea, Risna. Lalu cowok (kiri bawah): Mono & Sugeng, -, Indrajit, David, Reza, -, -, Aryo, -, Rahmat, Indra, Gery. Benar sekali saya lupa 6 orang dalam foto itu, bagi teman saya tk tolong kasih tau saya yaa yang tau atau baca, siapa tau foto kalian ada yang disini? Hehe.

Kenapa saya masih hafal dan tidak semua, bukan karena mereka paling spesail tapi karena sebagian dari mereka adalah teman saya SD, SMP, TPA atau teman rumah.

Kalau ingat sragam ini saya kangen, tapi saat saya mengunjungi tk mungkin banyak guru yang lupa sama saya juga. Secara saya udah gak imut-imut kaya dulu hehe. Dan seragam khas ini sudah berubah dari merah, ungu, biru saya lupa tapi sempat berubah beberapa kali selama 17 tahun.

Saya pernah bertemu guru saya bu tus, saat saya mengambil air di dekat tk. Maklum kuliah saya ya kayak gitu sampai cari air sungai. Karena area kampus saya dekat dengan tk, saya sering lewat saja hehe. Saya menyapa beliau, tapi kayanya lupa deh, saya menyebutkan nama saya sinta, eh beliau langsung ingat atau gak yaaa.. haha ingat ya walaupun agak gak yakin, terus ditanya deh sambil jabat tangan sekolah dimana haha.

Saya memang jarang mampir karena rumah saya sudah pindah dari daerah situ, jadi terakhir mampir itu masih sd. Dan keadaan saya sudah berubah, wajah saya juga berubah mungkin.


Lalu untuk seterusnya, see you next time.....


22 Desember 2017.

Kamis, 21 Desember 2017

[Diary] Metamorfosa 20-an Tahun

Sekarang usia saya sudah diatas 20 tahun bahkan  hanya 3 tahun lagi usia saya sudah seperempat abad. Bagaimana saya begitu cepat tumbuh? usia saya juga cepat bertambah? rasanya saya baru saja masuk taman kanak-kanak dimana saya masih diantar dan ditunggu selama masuk awal. Tapi baru saja saya lulus kuliah. Satu atau 4 tahun tidak terasa sama sekali.
Usia saya ini dibilang bukan usia remaja lagi bahkan ini adalah tingkatan kita mendewasakan diri. Terkadang saya berpikir apa saya telah dewasa, tapi saya juga selalu berpikir apa sikap saya masih kekanakan. 

"Dewasa adalah memahami kalau tidak semua pertanyaan memiliki jawaban, tidak semua kesalahan harus diperbaiki. Terkadang yang terbaik yang bisa kamu lakukan adalah menerima dan memaafkan." -Riri Sardjono (Marriageable). Quotes ini sangat membawa saya hari ini dan saya mulai melakukan walau tidak 100%.

Fase ini sangat sulit di lewati banyak dilema didalam hati yang susah untuk dipahami. Usia ini adalah jalan awal kita. Dimana menentukan masa depan kita bila masih diberi kesempatan untuk hidup. Walaupun di mata ayah dan ibu kita masih dianggap sebagai anak kecil nya tapi kepribadian dan perilaku kita akan berubah sendiri. Saat saya kuliah usia saya 18-22 tahun, usia ini labil antara masih ABG dan dewasa. Perubahan saya belum terlihat jelas, walaupun terkadang banyak perubahan secara fisik terhadap teman-temanmu dimana telah belajar makeup, berbusana ikutin jaman dan lain-lain.

Tapi ada satu hal yang membuat saya yakin ketika kuliah, banyak dari kita yang belum dewasa seutuhnya, konflik antar teman, nyinyir, musuh-musuhan, dan banyak masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan merangkul kekeluargaan tapi berakhir runyam.
Kita bukanlah anak kecil yang dimana harus ngomongin teman dari belakang, saya percaya saya sampai sekarang pun sering ghibah. hehe. tapi dari titik tertentu saya juga melihat kebelakang. Bagaimana kalau saya jadi dia. Kesalahan banyak, masa lalu, tak harus kamu perbaiki tapi ulangi lah dengan langkah kebenaran. Yang terbaik memanglah saling memaafkan dan menerima kepribadian orang lain yang berbeda jelas.

Kemampuan saya berkomunikasi memang kurang, saya susah untuk meminta maaf karena saya tak bisa mengatakan dalam suasana apa. Tapi saya selalu merasakan susahnya itu akan teratasi jika dari hati. Pernahkan saya iri hati? ya pernah. Bahkan ketika saya lulus kuliah ini saya sering iri dengan teman saya yang sudah mendapat pekerjaan dan saya masih dengan segala lamaran kerja dan kekurangan saya. Tapi saya salah inilah yang harus saya syukuri, dimana saya malah mendapat teman yang baik di sela pengangguran saya.

Fenomena nyinyir masih dilakoni sampai sekarang? mungkin masih tapi saya harap ini di ttahap menghilangkan. Saya rasa konflik saat kuliah mendewasakan saya, saya merasa sikap teman saya sebagian yang masih kekanak-kanakan, dan itu juga tercermin ke saya. Tuhan memberikan kelebihan dan kekurangan masaing-masing. Saya ingin bersuara tapi saya punya kekurangan yang sulit untuk saya atasi sendiri.

Jika saya sudah dapat mengatasinya mungkin saya akan bilang, "Teman-teman, maafkan saya bila selama ini dari omongan saya dan ghibah saya kesana-kemari menyinggung kalian. Bersikaplah dewasa, kita semua di sini adalah teman (keluarga) bukan berarti kita harus bersaing secara ketat. Ya dunia menuntut itu, tapi taukah kalian bersaing itu akan lebih baik kalau saling merangkul, membantu dan menerima. Bukan dengan cara dari belakang kalian menyusup, bukan dengan cara kalian bersatu hanya karena dia teman saya dan saya tidak akrab denganmu. Lupakanlah."

Kembali lagi ke metamofosa diumur ini 22 tahun. Saya pernah membaca di timeline LINE, dibawah ini adalah isinya. 
Ainur Rafi Satria - Fase hidup umur 22 sampai 25 tahun.

Dimana merupakan tahapan fase umur yang kebanyakan orang merasakan titik fase pendewasaan pikiran dalam hidupnya dalam hal langkah memikirkan masa depannya, yang mana kebanyakan akan berakibat pada kegalauan jika ia tidak dapat menemukan titik temu antara keinginan dan kenyataan hidup yang sedang ia jalani.
Keadaan tersebut diakibatkan karena ia makin dekat dengan umur Quarter Life (25tahun) dalam hidupnya, yaitu sebuah umur dimana ia sudah mendapat pengakuan sebagai orang dewasa dari orang-orang disekitarnya. Kegalauan tersebut juga dikarenakan kamu akan melihat fenomena-fenomena kehidupan teman-temanmu.
Dalam tahapan fase umur tersebut, terdapat dua fenomena yang sering kamu lihat dan rasakan: yang pertama, "serangan undangan" dari teman perempuanmu yang mulai banyak menikah dengan pasangannya yang lebih tua ataupun teman lelakimu yang memberanikan diri untuk menikah muda dengan pasangannya. Dan mungkin serangan yang sama juga akan terlontarkan dari kedua orangtuamu dengan berbagai macam pertanyaan ketika mengetahui anaknya menghadiri acara pernikahan temannya.

yang kedua, kamu mulai akan melihat fenomena pasca dunia perkuliahan yang sedang dijalani teman-temanmu yaitu "study" atau "karir". Ada yang memilih untuk langsung lanjut melanjutkan S2 untuk mengejar profesi tertentu atau memang ingin mendalami ilmu S1nya baik didalam negeri maupun luar negeri, Ada yang sedang mencari kerja dahulu yang terpenting  mencari pengalaman selagi berusaha mengejar mimpi di perusahan/profesi impian, ada yang sudah merasa "pas" dengan pekerjaan yang sedang digeluti, ada juga yang memberanikan diri untuk memilih berpindah tempat kerjaan ke tempat yang ia rasa lebih baik untuk masa depannya kelak mengejar mimpinya di perusahaan tertentu atau melanjutkan studynya kembali. Ada yang memberanikan diri untuk memilih karir diluar ilmu yang dipelajari selama ia kuliah, ada yang memberanikan diri untuk memilih karir sesuai ilmu selama kuliah, namun dengan profesi yang tidak pernah ia fikirkan atau mimpikan sebelumnya pada saat kuliah, ada yang memilih jalan untuk meneruskan idealisme semasa kuliahnya yaitu bejalan dijalan aktivis atau ada yang memilih untuk menjadi pengusaha dengan atau tanpa pengalaman usaha milik orangtuanya.

Dari kedua fenomena tersebut kamu mungkin akan mengalami kebimbangan-kebimbangan dan kegalauan untuk melanjutkan atau memilih perjalanan hidup untuk masa depanmu, sebenarnya kegalauan atau kebimbangan tersebut dikarenakan kamu melihat dunia teman-temanmu sehingga kamu tidak dapat fokus dengan dirimu sendiri, hal yang harus diingat dan dipahami bahwasannya perjalanan hidupmu adalah jalanmu sendiri, kamu harus terbebas dari membanding-bandingkan hidupmu dengan teman-temanmu, karena hanya kamu yang menetahui kebahagiaan atau kepuasaan hidup menurutmu. Karena pada akhirnya semua orang juga akan mengalami titik fase umur tersebut. Point terpentingnya adalah jika kamu berhasil memilih dan menjalani kehidupanmu dengan baik di fase hidup tersebut, kamu akan lebih kuat untuk menghadapi fase-fase hidupmu yang lain di masa mendatang.

Karena kesempatan tidak datang kedua kali, termasuk kesempatan memilih jalan hidup di fase umur 22 sampai 25 tahun, jadi lakukan yang terbaik yang dapat kamu lakukan untuk mengejar apapun yang kamu inginkan.

Bacaan itu membuat saya bercermin pada diri saya sendiri kali ini, dimana fase ini sangat sulit untuk saya lewati. Taukah kamu ketika kamu menempuh sekolah dasar, kamu ingin cepat menuju sekolah menengah pertama, setelah itu sekolah menengah atas, dan disaat itu kamu sangat mengidam-idamkan menjadi mahasiswa. Ketika tahap ini mahasiswa tingkat akhir akan dihadapkan dilema mengerjakan skripsi dan kebimbangan itu membawamu menuju pikiran "gue mau cepet lulus, cepet wisuda" dan cukup. Bukan itu, saya rasa ketika kamu lulus dari wisuda ini bukan akhir kehidupan tapi benar-benar awal kehidupan. 

Pernahkah kalian berpikir ketika menginjak umur ini dan banyak masalah menyertai kita, kita akan bilang "gue pengin balik kemasa kecil, yang tanpa beban" yaa fenomena ini di alami banyak orang, bahkan mungkin hampir 100% merasakannya. 

Yang pertama, saya bahas dari tulisan itu adalah dimana ada teman-teman mu yang memilih untuk menikah. Ya, siapa yang menyangka di umur ini kalian akan menerima bertumpuk-tumpuk undangan pernikahan bahkan ada yang lebih muda dari kamu. Saya merasakannya sekarang. Mungkin pikiran saja belum menuju untuk memilih jalan nomer satu ini, rencana Tuhan tidak ada yang tau. Tapi fenomena di fase ini sangat-sangat banyak terjadi.

Yang kedua, banyak yang memilih jalur karis atau pendidikan. Dimana lulusan sarjana/ diploma setiap tahunnya sangatlah banyak. Bahkan ribuan/jutaan orang, saya merasakan saat saat melamar kerja dimana banyak sekali orang yang melamar dalam satu profesi saja. Belum lagi lulusan SMA. 

Cita-cita saya dulu bukanlah apa yang saya rasakan sekarang, dulu TK, SD, SMP mungkin kalian akan menjawab profesi yang banyak dikenal entah pilot, polisi, tentara, dokter, guru dll. Saat SMA pun kalian pengin jadi pengusaha atau bekerja kantoran. Tapi saat kuliah akan terjadi benturan perbedaan yaitu perusahaan atau BUMN. Tapi ketika lulus, hal ini akan terlupakan sejenak, kalian hanya mengikuti alur bukan keinginan kalian.

Saya merasakannya dimana saya melihat kelulusan saya bukanlah kebahagian hakiki karena saya harus mencari pekerjaan yang layak. Bukan karena saya tidak mau bekerja, tapi saya sudah berusaha diatas kritikan dan omongan orang lain. Itulah kekuatan saya. Awalnya saya berpikir apakah saya harus mengikuti alur saya sesuai jurusan? Ah.. ternyata itu tidak membawa saya dalam kebahagian yang hakiki. Benar. Saya iri ketika teman saya lolos seleksi maupun sudah bekerja, tapi ketika saya pikir lagi hal ini yang membuat saya menjadi galau atau tidak bahagia. Saya terfokus untuk mencari pekerjaan sesuai kriteria dari jurusan saya.

Itulah beban yang seharusnya tidak perlu kita tahu dimana sekarang banyak teman yang bekerja, magang atau membuka usaha yang cukup maju. Loloskan dirimu pada dirimu sendiri, hal ini akan membawa kebahagian tanpa depresi. Sekarang saya mengikuti jalur itu walaupun susah dan banyak yang mengkritisi saya, saya selalu berusaha agar saya bisa menuju pada impian saya itu.

Tuhan gak pernah tidur, dimana kita akan melewati masa sulit ini sesuai kemampuan kita. Janganlah melihat bahkan terlalu kepo dengan apa yang dilakuakan temanmu dibalik media sosialnya, biarkan mereka mengikuti alur mereka dan kita ikuti alur kita. Saya sendiri akan mengikuti jalan saya sendiri, walaupun saya sadar ini sangatlah menyimpang dari jurusan saya. Saya yakin kebahagian saya bukanlah yang harus mengikuti arus terus-menerus. Ketika saya terbawa kedalam karir jurusan, saya akan menerima dengan lapang dan bahagia dengan cara saya sendiri.

Sekiranya ini bukan jaman galau-galauan dimana kamu hanya melihat kebahagian temanmu dari media sosial, yang belum tentu itulah kehidupan nyatanya. Coba renungkan, untuk yang beragama islam mintalah petunjuk pada ALLAH SWT dimana jalan terbaik untuk diri sendiri. Dibalik itu kesuksesan bukan dinilai dari materi yang besar karena kamu berjalan diatas gaji atau perusahaan terkenal tapi dilihat dari kebahagian kamu menjalani karir, hidup, dan pendidikan sendiri.

Bebaskan pandangan orang yang selalu mengkritisimu dengan pembicaraan seperti "Udah umur segitu kenapa belum nikah?" atau "Udah lulus kok belum kerja?" atau lainnya. Benar ini sangat mengusikmu, tapi saya yakin penekanan ini menjadi suatu yang patut menjadi dasar semangatmu. Lupakanlah omongan orang yang tidak mengetahui kondisi mu dan dunia ini, mereka mungkin tidak merasakan atau bahkan belum merasakannya.

21 Desember 2017.






Sabtu, 02 Desember 2017

[Diary] Catatan 6 Tahun Masa Sekolah

Hey! Lama tak berjumpa dengan saya yang kembali dari ke vakum-an karena terlalu fokus dengan kuliah dan mengerjakan laporan yang tidak kunjung selesai plus nya saya terlalu fokus nonton drakor juga sih hehe. 
Sebenarnya saya cuma mau nge-repost hasil kekhilafan saya tahun 2012 tentang dimana 6 tahun hidup saya dihabiskan dengan mereka dalam belajar. Sebenernya sekarang saya malu, ini tulisan gak jelas saya jaman SMA yang sok eksis ikutin blog orang gituuu! hehe. Maaf kalau ada yang tersinggung temen sekolah ku yang kusayangi.. karena kita 6 tahun berteman anggap saja ini sebagai kenang-kenangan kita ya.
Sebenarnya ya, temen sekolah dasar itu paling banyak dikenal dan akrab karena kita sama-sama paling lama ketimbang jenjang lain, tapi sayang karena terlalu kecil banyak moment yang dilupakan bahkan ketika reuni atau temu kangen banyak yang cerita dulu gini, dulu gitu dan saya tidak ingat sama sekali. maaf. memori saya hanya mengingat beberapa hal yang mungkin kalian anggap tak penting. Bahkan saya tetap berusaha mengingat kok sekarang kenangan kita semua. yaa begitulah.
Ini topik paling jahat sebenarnya (ya gak sih), yaitu memajang foto kalian dari jaman lugu jadi sekarang. Tapi karena banyak kehilangan kontak dan hampir foto kalian yang baru tak punya, saya putuskan beberapa saya ambil dari media sosial kalian dan yang saya tidak punya medsosnya atau foto fisik saya posting lain kali hehe. Maaf mengambil foto secara ilegal dan belum izin. Tapi bagi teman-temanku yang baca mohon pengertian ya. This is just my crazy idea. Sorry.

Ini foto diambil tahun 2007 this is 10 years ago. Bisa dilihat saya dulu sekolah di SD N Demak Ijo 1 angkatan 2007. Berarti foto ini diambil ketika kita berada diakhir sekolah. Saya berada di kelas B, cerita punya cerita dulu saya sebenarnya masuk kelas A tetapi saya gak mau pisah sama teman saya dari taman kanak-kanak jadi saya dipindah kekelas yang sama.
Kembali kebahasan kita, kita ketemu baru-baru ini sekitar bulan Agustus, September 2017 saat buka bersama. Dan kita sudah tidak duduk dalam satu kelas sudah 10 tahun, dimana kita belum seperti kids jaman now ya. kalau dibilang generasi sekolah dasarku masih membahagiakan, kita masih kenal dengan bermain gobak sodor, lompat tali, main akting-aktingan, berantem kecil, musuh-musuhan, geng-geng an, suka-sukaan yang sekedar kepolosan anak SD-lah. Banyak kenangan yang bahagia, saya lebih suka generasi tanpa micin (bahasa sekarang), kita generasi 90'an yang berada di tahun 20'an.
Sebenarnya silaturahmi itu penting, jadi kalau ada kesempatan untuk kumpul anak SD, saya benar-benar usahakan diatas kesibukan saya. Karena kita di 2017 sudah berumur di atas 20-an jadi ada beberapa dari kita baru saja lulus kuliah, masih skripsi, kuliah, kerja dan bahkan ada yang sudah menikah dan punya anak. Saya yang sibuk atau terlalu nyibuk hingga saya hampir gak pernah bertemu kalian atau bagaimana?
Kembali ke tujuan saya memposting ini dari yang dulu pernah saya upload adalah pengin kalian lihat gimana dulu kalian dan sekarang di tahun 2017. Tanpa basa basi lagi saya mau kenalkan teman-teman saya bermodal daftar nilai kalian yang masih saya punya jadi saya upload dari yang cewek dulu ke cowok urut absen mungkin kali ya biar gampang. Yuhu tunggu apalagi hehe.



Anggit Pralupi Putri (Anggit): hai anggit! saya lupa terakhir ketemu, apa bahkan sudah 10 tahun yang lalu. Saya tidak punya alamat medsos/nomernya, di grup juga tidak ada. Kontak anggit yg saya punya hanya Facebook hehe, jadi foto lama saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang saya ambil di facebook yang terbaru 2017.


Amanda Aisya Fitri (Amanda): hai amanda! terakhir ketemu kapan ya bukber tahun berapa saya lupa tapi itu saya masih awal kuliah kalau tidak salah. Saya punya kontak di grup ada, tapi karena fotonya gak ada jadi jalan satu-satunya ambil di facebook lagi hehe. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang di facebook paling terbaru tahun 2017.

Apriska Devi (Devi): hai devi! terakhir ketemu sama kayak amanda bukber awal kuliah 2013-2014, saya satu TK dan SMP juga sama devi jadi total 11 tahun dlm sekolah yg sama. Saya juga tidak punya kontaknya, kontak medsos  devi yg saya punya facebook dan instagram. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang di instagram paling terbaru tahun 2017.

Anisa Kartika Dewi (Anisa): hai anisa! saya lupa terakhir ketemu kapan kalau gak salah sih SMP atau SMA? atau Kuliah? hehe. Kalau anisa sih kontaknya ada dan medsos pun masih diberanda saya Instagram. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang di instagram paling terbaru tahun 2017.

Bety Puspita Sari (Bety): hai bety! kalau ini bener-bener lupa terakhir ketemu, karena kita juga satu SMP jadi saya taunya ya SMP mungkin. Kalau Bety saya punya kontak di grup kayaknya, saya tau instagram nya juga dari nira, jadi saya ambil dari akun Ig nya nira, oke karena sy udah punya akun Ig nya saya follow deh. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang di intagram paling terbaru tahun 2017.

Dinar Sintha Wulandari (Dinar): hai dinar! terakhir ketemu tanggal 1 Desember 2017, belum lama ya. Saya satu sekolah sudah 11 tahun dari TK hingga SMP, bahkan tetanggaan dari 1995-2005, satu TPA juga, satu teman main sekampung hehe. Selalu punya kontak dan medsos dia hanya punya facebook. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang di facebook paling terbaru tahun 2017.

Kurnia Emy Arnita (Emy): hai emi! terakhir ketemu bukber agustus, september 2017 lalu. Kalau ditanya saya tidak punya kontaknya, padahal seingetku dlu pernah kusimpan (apa bbm? karena saya sudah hapus bbm). Tapi masih ada medsos kok. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru waktu bukber tahun 2017.

Lidya Chrisnawati (Lidya): hai lidya! terakhir ketemu so lamaa, mungkin pernah sapa dijalan atau bagaimana? hehe. Saya hanya punya akun Instagram lidiya aja. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Megalia Pungki Tifanasari (Mega): hai mega! terakhir ketemu ya pas lulus SD. Jarang banget ikut kumpul mega, jadi ya gak pernah ketemu. Saya loss contact, gak punya akun medsos apalagi kontak, tapi saya dapet undangan nikahannya tahun ini dan nama saya salah (oke no problem). Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram novi tahun 2017.

Novi Nurlela Hartati (Novi): hai novi! terakhir ketemu ya nikahan naila tahun 2016. Punya kontak karena ada digrup, medsos masih muncul terus diberanda, mbak MUA. Foto ini saya ambil crop foto kelas dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Nurida Tri Damayanti (Nurida): hai nurida! terakhir ketemu wisudanya nira 25 November 2017. Punya kontak always lengkap dari facebook, twitter, ig dll. Saya satu SMP juga, jadi udah 9 tahun lamanya kita dalam satu sekolah. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru saat wisuda nira tahun 2017.

Primanita Zunarty (Ima): hai ima! terakhir ketemu bukber agustus september 2017 kemarin. Punya kontak dan akun lengkap juga karena kalau kumpul dia pasti ikut hehe. Foto ini saya foto kelas dan foto sekarang terbaru bukber tahun 2017.

Putriasri Pujanira (Nira): hai nira! terakhir ketemu? hampir tiap kali mau ketemu dia mah gampang, setelah saya wisuda, saya sama nira sering ketemu, bahkan besok mungkin saya lihat mukanya lagi hehe. Karena kita satu SD-SMP jadi saya hafal nih. Rumah kita juga masih 1 kecamatan jadi gampang tinggal lompat aja. dah ah nanti saya dikira upin ipin lagi! karena fotonya banyak saya mau kasih secret foto kemayu nira dulu dan sekarang 2017.

Rina Putri Kartikasari (Rina): hai rina! terakhir ketemu pas bukber 2017 ini. Punya kontaknya so lengkap ya dari nomer sampai akun medsos nya. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Retno Wilanten (Aping): hai aping! terakhir ketemu 1 Desember 2017 waktu saya dan nira kasih undangan ke mbak dinar walaupun sekilas sapa. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru bukber tahun 2017.

Siti Khusny Nur Rohmah (Siti): hai siti! terakhir ketemu sama kaya mega dari awal lulus SD mungkin udah gak pernah ketemu saya. Saya gak punya kontak apapun kecuali akun facebook. Kontak siti yg saya punya hanya Facebook hehe, jadi foto lama saya ambil dari camdig saya saat piknik.

Titi Wijayanti (Titi): hai titi! terakhir ketemu 1 Desember 2017, tapi bakal ketemu lagi karena kita ada project, dan kita paling gak pernah loss contact walaupun udah gak satu sekolah. Kalau mau ketemu tinggal hubungin mau main atau bagaimana lah hehe. Kontak dan akun titi so lengkap. Saya satu kelas terus dari SD-SMP. berarti 9 tahun dalam kelas yang sama. karena fotonya banyak saya mau kasih foto sekarang 2017 paling baru pas ketemu.

Karina Octaf  Sulistiorini (Karina): hai karina! saya benar-benar gak ada kontaknya hehe. digrup juga tidak ada sepertinya dan medsos pun tidak terdeteksi keberadaanya. hanya kabar dari teman yang lain yang aku tahu. jadi saya hanya punya foto dulu yaa!

Adik Irma Prawita (Irma): hai irma! ketemu terakhir SMP atau SMA saya lupa juga hehe. fotonya sering muncul diberanda instagram jadi saya masih tau hehe. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Isniar Putri Kartika (Niar): hai niar! terakhir ketemu seingetku pas ambil buku tahunan SMA. Kita satu SMP dan SMA, jadi total 8 tahunlah kita dalam satu sekolah dan bahkan kelas 4-6,8 kita satu kelas. Dan papahnya dia adalah dosen ku, jadi sering lihat fotonya di dekstop leptop dosen haha. karena sampai SMA saya masih punya kontak dan akunnya. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Naila Faiza Rahmasita (Naila): hai naila! dia adalah penyatu awal kontak anak-anak sd dan pembuat grup di bbm, karena dia mau kasih pengumuman undangan nikahannya. saya bisa dapet beberapa kontak dari grup ini hehe. Terakhir ketemu yaa pas nikahan dia hehe.  Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru instagram tahun 2017.

Fairuz Rizky Fiani (Kiky): hai kiky! gak pernah ketemu semenjak lulus SD. Akun saya juga gak punya, kecuali facebook dia anak pindahan jadi hanya 3 tahun saja satu sekolah. Foto ini saya ambil dari camdig saya saat piknik dan foto sekarang terbaru facebook tahun 2017.

Doni Agus Prasetyo (Doni): hai doni! terakhir ketemu pas bukber 2017. Akun dan nomer saya gak punya hehe. Foto ini saya ambil dari foto piknik dan foto sekarang terbaru bukber tahun 2017.

Maryuli Nata Negara (Nata): hai nata! terakhir ketemu pas bukber 2017 juga, saya satu SD dan TPA sama nata. Akun yang saya punya ya facebook dan kontak WA saja. Foto ini saya ambil dari foto piknik dan foto sekarang terbaru bukber tahun 2017.

Yogi Wina Aruna (Yogi): hai yogi! gak pernah ketemu semenjak lulus SD. Akun saya juga gak punya, kecuali facebook apalagi nomer. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru facebook tahun 2017.

Arifin Prasetya (Arifin): hai arifin! terakhir ketemu pas di resepsinya nikahan naila tahun 2016. Nomer saya gak punya, dulu kayanya ada bbm tapi karena sudah saya hapus gak ada kontak kecuali facebook. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di nikahan naila tahun 2016.

Aryo Yuwono (Aryo): hai aryo! terakhir ketemu entalah mungkin semenjak lulus SD hehe. Kayaknya jarang ikut kumpul jadinya juga gak pernah ketemu. Aryo temen TK-SD saya, sekitar 8 tahun 1 kelas. Akun medsos dan nomer masih taulah. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di instagram tahun 2017.

Adhi Wardana (Adhi): hai adhi! terakhir ketemu bukber 2017, dia yang nyetusin bukber sih. Dan akun dan nomer masih lengkap, karena saya dan nira sering di bilang upin ipin sama adhi karena dimana ada saya pasti ada nira maksudnya di story. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di bukber tahun 2017.

Gery Haryo Irawan (Gery): hai gery! terakhir ketemu bukber awal kuliah. Kontak nya ya nomer di grup dan akun saya hanya punya facebook. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di facebook tahun 2016.

Imam Arif Wahyudi (Imam): hai imam! terakhir ketemu SMP? SMA? saya lupa. Akun saya tidak punya kecuali dari instagram teman saya sesa yg foto nya sering muncul di beranda dan nomer ada di grup. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di instagram dari akun sesa tahun 2017.

Khanif Novianto (Khanif): hai khanif! terakhir ketemu kuliah. saya satu kampus dan jurusan sama khanif, walau beda prodi jadi 3 tahun se jurusan masih sering ketemu. Akun dan nomer saya tidak punya, busuk banget saya temenan sampai kuliah gak punya kontaknya haha. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di nikahan naila tahun 2016.

R. Indrajit Lukman Santoso S (Indrajit): hai indrajit! terakhir ketemu pas di resepsinya nikahan naila tahun 2016. Nomer  ada digrup, akun facebook. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di nikahan naila tahun 2016.

Yomas Pristova (Yomas): hai yomas! terakhir ketemu pas di resepsinya nikahan naila tahun 2016. Akun medsos dan nomer masih ada lah hehe. Foto ini saya ambil dari foto grup satu kelas dan foto sekarang terbaru di nikahan nya naila tahun 2016.

Panji Prasetya (Panji): hai panji! terakhir ketemu pas SMP? SMA? entahlah karena dia tidak dijogja saya lupa. Kontak ada digrup dan facebook. Foto ini saya ambil dari pinkik satu kelas dan foto sekarang terbaru di facebook tahun 2016.

Imsak Fery Ramadhan M (Fery): hai fery! terakhir ketemu bukber awal kuliah. dulu punya kontak bbm, tapi taukan kenapa bbm saya hapus jadi tinggal facebook. oto ini saya ambil dari pinkik satu kelas dan foto sekarang terbaru di instagram tahun 2016.


Dan kekhilafan saya sampai disini, susah cari foto jadul dan foto terbarunya kalian, saya udah bongkar-bongkar file dan akun kalian sampai jam-jam an. Kalaupun ada ya yg sering ketemu dan foto jadulnya masih hafal saya taruh mana hehe. Untuk itu ini bonus pict buat kalian kapan kita kumpul, tapi banyak foto yang gak ketemu atau mungkin udah ilang :( karena dulu hp masih VGA dan leptop entah udah kemana. kalau ketemu pasti saya bagi lagi :)

2006/2007 piknik
2013/2014 bukber

2016 nikahan naila
2017 bukber


Saya minta maaf karena mencuplik foto kalian dan yang tidak ada foto terbaru mohon maaf karena aku tidak bisa menemukan secara online. Semangat dan sukses terus temen-temenku!! fighting!! -dsongnorega

3 Desember 2017












This entry was posted in

berkunjung juga yuk!

LATEST POSTS