Kamis, 17 Mei 2012

[Novel] Kata Cinta Pertama Ken part 2



 Sepenggal Novel yang dulu aku buat tahun 2009, dulu aku sangat suka dengan cerita genre kaya gini. Kupersembahkan cerita dari sepenggal Novel milikku. cekidot.....
PART 2 

Bel istirahat pun berbunyi, kali ini Ken bisa menahan rasa ngatuknya selama 2 jam. Walau matannya sayup dan rambut pendeknya berantakan. Ia keluar dari kelas sambil menghelakan nafasnya.
“Syukurlah, aku udah ngantuk banget,”kata Ken sambil mengucek matanya yang sayup.
“Ken, ayo kita rapat osis, kemarin kamukan ngak masuk sekarang datang ya,” kata Sandra sambil mengeret tangan Ken dan memohon. Ken adalah  bendahara osis, walaupun ia sering sekali absent untuk meething.
Ken belum menjawab apa-apa telah di tarik menuju ruang osis, rapat disitu sudah di mulai. Mereka berdua duduk di kursi kosong dekat ketua osis. Saat Ken melihat disampingnya, disitu ada cowok berambut hitam pekat. Ya, Ken belum pernah melihatnnya di anggota osis maupun sekolahan. Ken tidak peduli karena ia masih ngantuk saat mendengar ceramah ibu Betty. Ken hanya diam tanpa satu suara apapun.
“Ken, gimana ada pendapat,”kata Gittar si ketua osis.
Ia tidak menjawab, ia tetap saja melamun tidak jelas.
“hei Ken, kamu biasanya paling banyak ngomong kalau ada rapat,”kata Sandra sambil mengoyang-goyangkan badan Ken.
“iya..iya..iya ada kok ada,”Kata Ken kaget mendengar suara Sandra, Ken hanya melongo tanpa tau apa-apapun. Semua yang ada di rapat itu hanya diam melihat tingkahnya. “maaf emang apa sih yang dibahas, kan udah seminggu terakhir ini aku tidak menghadiri rapat osis.”
Semua orang masih diam saja.
“Oh maaf, gini Ken Wann kita membahas tentang baksor minggu depan yang kita laksanakan di sekolah, ya kamu dan Arezza ngumpulin dana buat baksos, terus Sandra dan gue buat pengumuman buat baksos,  Jeson dan Fadil buat laporan untuk kepsek, Ginni dan Alex buat dekornya” Ketua osis menerangkan hasil rapat kemarin.
“Iya OK aku mau kok, tapi Arezza itu siapa? Kata Ken sambil kebingungan karena diosis tidak ada yang namanya Arezza.
“Arezza, dia adalah wakil bendahara, dia anak baru tapi dia tertarik dengan kegiatan osis, orangnya ada di sebelah lo, namanya Arezza Jullio Max, di pindahkan dari Amerika yaitu Internasional Well school.” Ketua osis menerangkan panjang lebar.
“Ohh, baiklah nanti gue cari dana baksos, tapi gue ngak bisa kalau besok gue habis pulang sekolah mau exschool basket, trus ada les piano, trus karate,” kebiasaan Ken kalau cari alasan mesti panjang lebar ngak ada putus-putusnya.
Rapat osis telah selesai semua yang ada disitu keluar untuk kembali ke kelasnya masing-masing. Namun Ken dan Sandra tetap ada di ruang osis untuk membuat laporan bulanan. Saat Ken menghidupkan computer di  ruang osis, namun computer itu tidak menyala dan Ken hanya mengeluh tanpa melakukan apapun selain mengeluh. Memang Ken tak bisa memperbaiki seperti tukang servis computer.
“Kenapa sih, computer ini slalu  aja rusak,”Ken terus saja mengeluh kepada Sandra, Sandra yang terbiasa mendengar keluhan Ken terutama hanya  diam sambil menghitung uang kas osis selama sebulan ini.
Ken mengembungkan pipinya kepada Sandra karena dia cuek aja tanpa membantu Ken. Dari belakangnya muncul seorang anak laki-laki sambil memegang bahunya.
Ken hanya diam sesaat.
“Hai, apa ada yang bisa kubantu?” ternyata itu Arezza yang menawarkan bantuan pada Ken.
“Oh..eh..em, gini Arezza computer ini ngak bisa nyala lagi padahal dua minggu yang lalu udah di servis,”kata Ken ngasal ngomong padahal baru kali ini computer itu rusak.
Rezza hanya mencari tau apa yang menyebabkan komputer itu tak menyala. Sesaat kemudian Rezza hanya tertawa ngak henti-henti. Ken hanya menatap Rezza dengan tatapan kebingungan. Kata kecil dilontarkan dari mulut Ken, Rezza tetap saja tertawa.
“Lo tuh lucu juga ya,”kata Rezza.
Ken hanya bengong, padahal ia ngak melucu tapi kenapa di tertawakan.
“Lo belum tancapin kabelnya, patas aja ngak nyala,”kata Rezza masih tertawa.
Ken hanya tersenyum malu dengan pipi memerah.


>.^


Sandra yang selesai menghitung uang kas osis ia menghampiri Ken dan Rezza yang sedang mengerjakan laporan. Ia mengajak Ken kekantin untuk makan siang.
“mau ke kantin ngak Ken,”kata Sandra sambil memasukan data-data osis ke loker.
“wah boleh tu, gue laper banget nih, cacing-cacing yang ada di perut gue udah ngak tahan,” Ken mematikan computernya dan pergi meninggalkan Rezza begitu saja, saat sampai di pintu keluar. “Ohh ya San gue lupa, Rez mau ke kantin gak?”
“NGak ah, gue baru diet nih,” dengan alasan baru dietnya Rezza sebenarnya lapar.
“Ayolah gue traktir deh,”kata Ken sambil menggandeng tangan Rezza.
Rezza yang tidak mau akhirnya mau juga.
Sampai dikantin Rezza hanya diam melihat Ken makan banyak sekali, menurutnya dalam hati ngak mukin cewek yang ideal seperti dia makan banyak banget. Coba saja bayangkan aja makan bakso dua mangkok, 1 Gado-gado, dan 5 Bakwan. Sandra sih kebiasan melihat porsi makannya Ken yang selalu banyak. Sandra menyuruh Rezza makan baksonya karena dari tadi bengong ngeliatin Ken.
 Dari situ datang 3 anak cewek, Yap… itu Lalla, Hemma dan Priska. Mereka juga minta traktir dong, setiap hari memang Ken mentraktir teman-temannya. Gittar,Jeson, dan Alex datang dengan memakai baju basket yang basah dan bau.
“Hai guys, lagi traktir ya Ken,” Kata Jeson yang langsung pesan makanan saja.
Ken hanya menggangukan kepala, sambil mempersilahkan mereka memesan makanan. Ya sambil makan-makan mereka mengobrol.
“Oya Ken, tadi Cherry minta lo berangkat ke perguruaan karate, katanya Cherry asmanya kambuh jadi ngak bisa ngajar,”kata GIttar sambil memotong baksonya.
“Yah, nanti gue mau ngerjain tugas jadi ngak bisa,”kata Ken merasa bersalah.
“Gue aja yang berangkat, ya walaupun gue anak baru tapi di High School gue dulu ada kok karate, gue bisa lagi,”kata Rezza menyela percakapan.
Ken hanya tersenyum dan bertepuk tangan. Karena ada orang yang mau mengantikannya untuk menjadi guru karate. Bel masuk kelas berbunyi, Ken langsung membayar makannannya dan lari kekelas dengan mengunyah bakso.
Pelajaran pun usai, siswa telah pulang di rumah masing-masing Ken langsung mengambil motor Ninjanya, bye dia mesti langsung pulang. Sesampainya di rumah ia mandi dan makan malam, Dadnya memang selalu melarangnya main dan mengajak temannya berkujung ke tempatnya. Tapi Ken selalu kabur lewat jendela tanpa sepengetahuan siapapun.
“Malem Dad, Mam,”Ken menyapa kedua orang tuannya.
Mereka makan slalu sama-sama, Ken emang bukan anak tunggal Kakaknya 3 orang perempuan semua lagi sifatnya berbeda-beda, Contohnya Azuhrra Devi Wann (Kak Zuhrra) dia lebih suka dirumah dan kalau keluar aja hanya untuk shopping, ke salon, dan renang. Julianna Miftha Wann (Kak Julli) dia hampir mirip dengan Kak Zuhrra tapi bedanya ia ngak suka olah raga, makannya badannya agak gemuk. Bebbi Febbyana Wann (Kak Bebbi) nah ini yang beda dengan kakak-kakaknya yang lain, dia lebih suka baca buku ya bisa dibilang kutu buku eksis. Apalagi semua kakaknya home schooling, Cuma Ken yang ngak mau home Schooling
Selesai makan ia menuju kamarnya dan tidur, sampai-sampai ia lupa dengan tugas yang di berikan oleh guru


By Desintya Sari Norega 
 Terimakasih telah meluangkan waktu  untuk membaca sepenggal Novel milikku pada saat masih SMP. =]

0 komentar:

Posting Komentar

berkunjung juga yuk!

LATEST POSTS